Pertamina akan Tindaklanjuti Potensi Minyak 5 Miliar Barel di Buton

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Pertamina akan tindaklanjuti npotensi minyak 5 miliar barel di Buton, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Mela Syaharani
24/4/2024, 12.21 WIB

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengatakan masih terus menjalankan kegiatan eksplorasi masif, salah satunya dengan melaksanakan akuisisi seismik di Area Buton, Sulawesi Tenggara. Hal ini terkait potensi minyak yang disebut mencapai 5 miliar barel di lapangan tersebut.

“Dari hasil akuisisi seismik tersebut akan diperoleh data subsurface sebagai gambaran awal menarik atau tidaknya daerah tersebut,” kata Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita kepada Katadata.co.id pada Rabu (24/4).

Sebagai informasi, pada Jumat (19/4) Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Area Buton ini memiliki potensi cadangan minyak yang cukup besar. Kembali membahas subsurface, data tersebut kemudian akan dievaluasi secara komprehensif untuk menghasilkan prospek siap bor yang kemudian diperlukan suatu pembuktian dengan melakukan pengeboran eksplorasi.

“Jika hasil pengeboran eksplorasi tadi memberikan hasil discovery maka eksplorasi akan melanjutkan evaluasi hingga diperoleh struktur yang siap diserahkan kepada tim development untuk dapat dikembangkan dan diproduksikan sehingga dapat berstatus aktif,” ujarnya.

Senada, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso juga mengatakan bahwa PHE gencar melakukan eksplorasi untuk menemukan sumber migas baru. 

“Untuk Buton kami sudah melakukan survei seismik beberapa waktu lalu. Kami akan tindaklanjuti arahan dari Menteri ESDM,” kata Fadjar kepada Katadata.co.id pada Senin (22/4).

Sebelumnya Kementerian ESDM mengatakan Indonesia memiliki potensi kandungan minyak di Lapangan Buton, Sulawesi. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut lapangan tersebut memiliki potensi minyak yang cukup besar. 

“Jumlahnya besar, potensinya bisa 5 miliar (barel). Kalau bisa diambil 20% saja jumlahnya sudah satu miliar barel,” kata Arifin saat ditemui di Direktorat Jenderal Minyak dan Bumi pada Jumat (19/4). 

Arifin mengatakan Lapangan Buton ini merupakan jenis lapangan offshore yang mengandung jenis minyak berat. Dia menyebut, apabila lapangan ini bisa dimanfaatkan maka dapat menambah jumlah produksi minyak dalam negeri yang beberapa tahun kebelakang menunjukkan tren penurunan. 

Dalam keterangannya, Arifin menyebutkan bahwa lapangan ini berada di bawah kendali Pertamina. Arifin mengatakan pemerintah terus mendorong Pertamina agar lapangan tersebut bisa lebih cepat berproduksi. 

“Kami harus dorong supaya lapangan ini bisa jalan. Buat investor tuh yang penting rate of return-nya masuk acceptance untuk investasinya dia,” ucapnya.

Reporter: Mela Syaharani