Kementerian ESDM Detailkan Persiapan Infrastruktur Kelistrikan IKN
Kementerian ESDM mendetailkan persiapan infrastruktur kelistrikan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari hulu hingga hilir. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengatakan rincian persiapan ini diperlukan untuk memitigasi risiko terhadap permasalahan yang muncul agar bisa segera diakomodir.
"Harapannya kesiapan listrik sebagai salah satu infrastruktur pendukung utama terbentuknya IKN bisa segera dimatangkan sesuai dengan konsep yang diusung IKN," kata Jisman dalam siaran pers, pada Jumat (3/5).
Sebagai informasi, pada 1 Mei lalu Jisman melakukan kunjungan kerja ke IKN untuk memastikan progres infrastruktur ketenagalistrikan di IKN berjalan lancar sesuai rencana.
Menurut Jisman, pembangunan Infrastruktur ketenagalistrikan merupakan faktor penting untuk dalam mendukung IKN. "Salah satu infrastruktur di IKN adalah ketenagalistrikan, oleh karena itu hal ini menjadi sangat penting, tanpa listrik tidak ada yang bergerak disana," ujar Jisman.
Tidak hanya infrastruktur, persiapan kelistrikan di IKN juga Jisman harapkan dapat terwujud melalui harmonisasi penanganan masalah terkait teknis dan standarisasi antara PLN dengan Kementerian dan Lembaga terkait. Apalagi PLN memiliki kewajiban untuk melaporkan progres yang ada secara periodik per 3 bulan.
"Saya berharap dengan kedatangan kami, terdapat laporan yang lebih khusus ke Menteri ESDM sehingga keraguan atau pengawasan terhadap pengembangan infrastruktur bisa berjalan dengan baik," ucap Jisman. "Pasokan listrik yang ramah lingkungan berbasis energi baru terbarukkan akan menjadi pioneer kelistrikan di IKN."
Senada, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan PLN akan memberikan pasokan listrik IKN dengan konsep forest city yang pintar, indah dan ramah lingkungan.
Konsep ini diwujudkan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MG yang akan digunakan untuk mengaliri listrik IKN termasuk saat apel upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 tanggal 17 Agustus 2024 mendatang.
"PLTS IKN bisa beroperasi tepat waktu. Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN," kata Ruly.
PLTS IKN 50 MW menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023. PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektar dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja.