PT PLN (Persero) menandatangani MoU dengan Kreditaanstalt für Wiederaufbau (KfW) Development Bank untuk pendanaan hijau sebesar 1,2 miliar Euro. Anggaran ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan transisi energi Indonesia.
Penandatanganan ditujukan untuk pembangunan sejumlah proyek infrastruktur hijau, terutama pembangkit listrik tenaga air pumped storage sebagai sumber listrik hijau, serta beberapa proyek transmisi.
Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hashim Djojohadikusumo kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan listrik Indonesia hingga 100 gigawatts dalam 15 tahun. Sebanyak 75 persen dari kapasitas disebut berasal dari energi terbarukan.
“Dari tenaga angin, panas bumi, surya, dan dari sumber-sumber lainnya,” katanya menjelaskan dalam sesi Leading the Charge: Strategic Partnership to Catalyze Decarbonization dalam COP29 Baku, Azerbaijan (14/11).
Komitmen tersebut merupakan cara bagi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga setidaknya 8 persen per tahun. “Targetnya adalah pertumbuhan 8 persen yang berkelanjutan,” ujar Hashim.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penandatanganan MoU ini menunjukkan kepada dunia komitmen Indonesia tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, melainkan juga menjadi bagian dalam gerakan global untuk menanggulangi perubahan iklim.
“Tidak hanya untuk pertumbuhan 8 persen, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca, menghadirkan pekerjaan hijau atau green jobs, mengurangi kemiskinan, dan turut serta berperan dalam perkembangan ekonomi global,” kata Darmawan.
Chief of Sustainability KfW Jürgen Kern menuturkan, investasi awal infrastruktur energi umumnya membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan pemerintah dibutuhkan agar peralihan ke energi terbarukan dapat terwujud.
“Indonesia dan Jerman dapat memperdalam kerja sama di sektor energi di tahun-tahun mendatang melalui Just Energy Transition Partnership atau JETP,” ujar Jürgen.
COP adalah konferensi tahunan PBB di bidang iklim yang dihadiri oleh semua negara anggota konvensi. Tahun ini COP telah memasuki masa penyelenggaraan ke-29 yang berlokasi di Baku, Azerbaijan. Berlangsung selama 11-22 November 2024, COP kali ini berfokus pada pembiayaan iklim untuk mengurangi emisi global.
Liputan khusus COP 29 Azerbaijan ini didukung oleh: