Bahlil soal Purbaya Singgung Selisih Harga LPG 3 Kg: Menkeu Salah Baca Data

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keterangan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Penulis: Mela Syaharani
2/10/2025, 20.57 WIB

Menteri ESDM atau Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menanggapi pernyataan Menteri Keuangan alias Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa terkait harga asli dan harga jual yang ada di masyarakat terkait LPG 3 kg atau kilogram subsidi.

Purbaya sebelumnya memerinci harga asli LPG 3 kg Rp 42.750 per tabung, namun dijual ke masyarakat Rp 12.750 per tabung. Ini artinya, ada subsidi Rp 30 ribu atau 70% dari harga asli.

Subsidi LPG 3 kg memakan anggaran Rp 80,2 triliun dari APBN 2024 dan dinikmati oleh 41,5 juta pelanggan.

“Itu mungkin Menkeu salah baca data. Biasalah, mungkin masih butuh penyesuaian,” kata Bahlil saat ditemui di kantor BPH Migas, Kamis (2/10).

Bahlil mengatakan dirinya sudah sering berbicara tentang LPG 3 kg. “Mungkin Menkeu (Purbaya) belum diberi masukan (informasi) oleh dirjen atau tim,” ujarnya.

Dia menjelaskan terkait subsidi LPG 3 kg, Kementerian ESDM bersama BPS masih memproses pematangan agar distribusi bisa menggunakan satu data. Pemerintah juga sedang merumuskan aturan.

Menurut Bahlil, pengawasan LPG 3 kg idealnya dilakukan oleh badan atau instansi. Dengan nilai subsidi Rp 80 triliun – Rp 87 triliun per tahun, elpiji hanya diawasi oleh Kementerian ESDM dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

“Subsidi ini harus kami jaminkan dan pastikan tepat sasaran. Institusinya sedang kami pikirkan, apakah BPH Migas atau kami membuat badan ad hoc-nya. Itu semua masih dalam diskusi,” kata dia.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengatakan selisih harga LPG 3 kg ditanggung oleh pemerintah. Terdapat delapan jenis barang energi maupun non energi yang sebagian harga jualnya ditanggung oleh pemerintah.

“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” kata Purbaya dikutip dari Antara.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani