Bulog Jual Gula Impor Rp 10.500 Per Kg Dua Pekan Lagi

ANTARA FOTO/Febri Angga Palguna/ZK/aww.
Pedagang gula pasir di salah satu pasar tradsional di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3/2020). Bulog mengatakan impor 50 ribu ton gula kristal akan tiba dua pekan lagi.
18/3/2020, 16.33 WIB

Perum Bulog mengatakan impor gula kristal putih atau konsumsi sebanyak 50 ribu ton akan masuk dua pekan lagi. Usai tiba, gula tersebut akan disalurkan ke pasar dengan harga Rp 10.500 per kilogram.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan penjualan tersebut di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 per kg. Mereka berharap masuknya gula impor dapat menurunkan harga gula yang saat ini di atas Rp 16.000 per kg.

Bulog bisa menjual dengan harga rendah lantaran Bulog tidak mempertimbangkan keuntungan. “Kami akan mengguyur ke semua wilayah," kata dia di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (18/3).

(Baca: Stok Terus Menipis, Harga Gula di Konsumen Capai Rp 17.000 per Kg)

Tri mengatakan impor akan datang dari India atau Thailand. Sedangkan penetapan harga jual telah disepakati oleh pemerintah dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu.

Dia juga memastikan, gula tersebut tidak hanya dijual di pasar tradisional saja namun untuk menambah pasokan di ritel modern. Adapun, pengadaan gula tersebut dilakukan menggunakan dana pinjaman perbankan.

Selain gula kristal putih, Bulog melalui anak usahanya PT Gendhis Multi Manis (GMM) akan mengimpor gula kristal mentah sebanyak 29.750 ton. Setibanya di Tanah Air, gula tersebut akan diolah menjadi gula kristal putih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto menuding naiknya harga gula konsumsi karena ada oknum yang sengaja menahan pasokan. Hal itu dipicu oleh spekulasi yang berkembang setelah wabah virus corona (Covid-19) merebak di sejumlah negara. "Pihak-pihak tak bertanggung jawab ini yang menahan pasokan," kata Suhanto.

Asoiasi Gula Indonesia (AGI) menyatakan produksi gula dalam negeri pada tahun ini diperkirakan menurun karena imbas kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2019. Sepanjang tahun ini, produksi gula diproyeksikan mencapai 2,05 juta ton atau lebih rendah 6,8% dari 2019 sebesar 2,2 juta ton.

(Baca: Tinjau Stok Beras, Jokowi Minta Bulog Gelar Operasi Pasar)

Reporter: Rizky Alika