Tangkal Dampak Corona, Pemerintah Siapkan Stimulus Ekspor Impor

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemerintah akan siapkan 4 kebijakan untuk menstimulus aktivitas ekspor-impor menghadapi dampak corona.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
4/3/2020, 05.05 WIB

Menanggapi kebijkan ini, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman berharap, para importir terpercayabisa bisa langsung diberikan izin impor otomatis. Dengan kemudahan tersebut, biaya logistik impor akan semakin murah.

"Kalau logistik tidak lancar, biaya pengangkutan hingga biaya pelabuhan menjadi mahal. Bebannya ke konsumen," ujar dia.

(Baca: Pemerintah Tolak Bantuan Dana dari ADB untuk Tangani Virus Corona)

Sebagai contoh, keterlambatan bongkar muat impor gula pada beberapa waktu lalu telah menambah biaya di pelabuhan. Biaya yang dikenakan untuk satu kapal besar bisa senilai US$ 12.500 per hari.

Beban biaya tersebut belum termasuk biaya gudang dan lainnya. Bila biaya logistik tersebut dapat dipangkas, ia menilai daya saing produk yang masuk ke Indonesia akan semakin bertambah.

Sedangkan di sisi ekspor, ia berharap akan ada kemudahan perizinan impor bahan baku. "Sebab masih banyak produk dalam negeri yang bahan bakunya impor," katanya.

Adhi pun menginginkan ada penguatan kerja sama antara pengusaha dan Atase Perdagangan di berbagai wilayah untuk mendorong akses perdagangan di pasar non tradisional.

Pasalnya, potensi pasar tersebut menurutnya cukup besar. Dia memperkirakan, pasar non tradisional yang berpotensi untuk meningkatkan perdagangan Indonesia, di antaranya adalah Afrika hingga Amerika Latin.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika