Sayur & Buah Diminati, Tiongkok Jadi Importir Barang Terbesar di 2019

Aktifitas bongkar muat kontainer di PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tiongkok, masih menjadi pemasok barang impor terbesar tahun lalu dengan nilai sekitar US$ 44,5 miliar.
Editor: Ekarina
15/1/2020, 15.41 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor nonmigas Indonesia secara kumulatif pada Januari hingga Desember 2019 mencapai US$ 148,8 miliar atau turun 6,30% dibanding tahun sebelumnya yang senilai US$ 158 miliar. Adapun Tiongkok, masih menjadi pemasok barang impor terbesar tahun lalu dengan nilai US$ 44,5 miliar.

"Dengan begitu, Tiongkok masih menjadi negara asal impor terbesar dengan peran hampir 30%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi Pers di kantornya, Rabu (15/1).

Berdasarkan sepuluh besar komoditas HS 2 digit, sayuran menjadi komoditas yang mengalami peningkatan tertinggi di 2019 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sayuran yang diimpor dari Tiongkok tercatat sekitar US$ 588,4 juta atau meningkat 11,67% dibanding 2018 sebesar US$ 526,9 juta.

(Baca: Ekspor-Impor Lesu, Defisit Neraca Dagang 2019 Turun jadi US$3,9 Miliar)

Barang impor lainnya dari Tiongkok yang juga mencatat peningkatan terbesar adalah komoditas buah-buahan dengan kenaikan 9,83% dari US$ 741,4 juta menjadi US$ 814,2 juta. Kemudian disusul impor mesin dan perlengkapan mekanis dengan kenaikan sebesar 8,21%, dari US$ 9,8 miliar menjadi US$ 10,6 miliar.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria