Ekspor-Impor Lesu, Defisit Neraca Dagang 2019 Turun jadi US$3,2 Miliar

Agustiyanti
15 Januari 2020, 11:44
ekspor, impor, neraca perdagangan, defisit neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi. Defisit neraca perdagangan terbesar sepanjang sejara terjadi pada 2018 yang mencapai US$ 6,7 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan pada sepanjang 2019 mencapai US$ 3,2 miliar. Meski masih defisit, posisi tersebut lebih baik dibanding 2018 yang mengalami defisit US$ 8,7 miliar. 

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, neraca perdagangan pada Desember masih mengalami defisit sekitar US$ 300 juta. Hal ini seiring dengan impor yang mencapai US$ 14,5 miliar, sedangkan ekspor sebesar US$ 14,47 miliar.

"Desember kita defisit sekitar US$ 28,2 juta sehingga sepanjang 2019 kita defisit US$ 3,2 miliar," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/1)

(Baca: Utang Luar Negeri RI Bengkak jadi Rp 5.614 Triliun per November 2019)

Suhariyanto menjelaskan, ekspor sepanjang tahun lalu hanya mencapai US$ 167,53 miliar,  anjlok dibanding 2018 sebesar US$ 180,6 miliar. Sementara impor 2019 merosot 9,53% dari US$ 188,63 miliar menjadi US$ 170,72 miliar. 

Ia memerinci penurunan ekspor terutama terjadi pada impor migas sebesar 27% menjadi US$ 12,54 miliar. Sedangkan ekspor nonmigas turun 4,82% menjadi US$ 154,99 miliar. 

(Baca: Pernyataan AS soal Tarif Tiongkok Bawa Rupiah Melemah ke Rp 13.684/US$)

Adapun impor migas juga tercatat turun tajam sepanjang tahun lalu mencapai 26,73% menjadi US$ 21,88 miliar, sedangkan impor nonmigas turun 6,2% menjadi US$ 148,84 miliar. 

Pada 2018, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan terbesar sepanjang sejarah, data lengkap bisa terlihat dalam databoks di bawah ini.

Reporter: Agatha Olivia Victoria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...