Investor Jepang Berencana Tunda Jadwal Pembangunan Pelabuhan Patimban

ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau Pelabuhan Patimban.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
3/12/2019, 22.16 WIB

Nantinya, Gubernur juga akan menentukan trase (garis tengah jalan) tol. "Kami usulkan ke Gubernur lewat surat Dirjen Binamarga untuk segera lakukan penentuan lokasi. Kemudian dibuat DPPT data tanahnya sehingga bisa mulai bebaskan lahan," kata dia.

(Baca: Segitiga Rebana, Kawasan Ekonomi Khusus Calon Ibu Kota Baru Jabar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pembangunan proyek Pelabuhan Patimban tahap pertama memiliki luas 300 hektare dengan kapasitas 3,75 juta twenty foot equivalent unit (TEUs).

Presiden juga menargetkan Patimban jadi pelabuhan besar pada 2027 mendatang. Nilai investasinya juga akan membengkak hingga mencapai Rp 50 triliun. Nantinya pelabuhan ini akan digunakan sebagai terminal kendaraan untuk ekspor produk otomotif.

“Kapasitasnya 7,5 juta TEUs, memang besar sekali,” kata Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu juga menginginkan ekspor mobil ke Australia, Selandia Baru, hingga negara-negara Asia Tenggara lainnya diarahkan lewat pelabuhan ini. “Artinya menjadi pelabuhan khusus mobil,” kata Jokowi.

(Baca: Pelabuhan Patimban Ditarget Beroperasi 2019, PLN Siap Pasok Listrik)

Halaman: