Sawit Didiskriminasi di Eropa, Jokowi: Pakai Sendiri Saja

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian dan Lembaga, serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
28/11/2019, 12.22 WIB

Pengolahan CPO di dalam negeri menjadi bahan bakar juga diharapkan mampu menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan Indonesia karena menurunkan impor minyak. Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan sepanjang Januari-Oktober defisit US$ 1,79 miliar. 

Sementara itu, BI mencatat defisit transaksi berjalan pada Kuartal III 2019 mencapai US$ 7,7 miliar atau 2,7% terhadap Produk Domestik Bruto.  Defisit perdagangan migas sering disebut sebagai salah satu biang keladi defisit perdagangan dan transaksi berjalan.

Untuk bisa menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan, Jokowi juga akan meningkatkan ekspor dan mensubstitusi impor. Salah satunya, dengan program hilirisasi.

(Baca: Sebut Pengusaha Tambang Kaya, Jokowi Minta Bantu Atasi Defisit Dagang)

Kepala Negara pun bakal mendorong pengembangan lima destinasi wisata prioritas, yakni Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, dan Manado. “Kita harapkan di tahun 2020 akhir semua infrastruktur, calender of event, perbaikan produk-produk handycraft ekonomi kreatif yang akan dukung wisata baru ini selesai,” ujarnya.

Jokowi juga akan mendorong penanaman investasi asing ke dalam negeri lewat deregulasi dan debirokratisasi. Pemerintah pun akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.  

“Saya meyakini dengan transformasi ekonomi maksimal, kita bisa selesaikan dalam empat tahun namanya defisit transaksi berjalan kita,” kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu