Jelang Akhir Jabatan, Menperin Kritik Perlambatan Industri Lewat Buku

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
14/10/2019, 16.26 WIB

Khusus perkembangan industri 4.0, ketua umum Partai Golkar ini mengaku telah meluncurkan berbagai program. Misalnya pada 2017, Kemenperin menginisiasi pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri di beberapa wilayah Indonesia.

“Hal ini sangat penting guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai kebutuhan industri saat ini,” ujarnya.

(Baca: BI Pantau Industri Manufaktur Masih Ekspansi meski Melambat)

Sektor industri nasional masih menunjukkan kelesuan. Ini tercermin dari pertumbuhan sektor pengolahan nonmigas yang masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sejak 2016.

Seperti terlihat pada grafik databoks, pada triwulan II 2019, sektor pengolahan nonmigas hanya tumbuh 3,98%, di bawah ekonomi nasional yang tumbuh 5,05%. 

Di sisi lain, Indeks manufaktur (Purchasing Manufactur’s Index/PMI) Indonesia pada September 2019 juga hanya naik tipis 0,1 poin ke level 49,1. Indeks di bawah 50 mengindikasikan mengalami kontraksi atau kelesuan, sementara di atas 50 mengindikasikan terjadi ekspansi. Pelemahan tersebut disinyalir terjadi akibat perang dagang. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika