Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) merilis hingga Mei 2019 ada 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah rampung. Proyek tersebut masuk dalam 223 PSN dan tiga program yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 56 Tahun 2018.
Pemerintah telah menyusun daftar PSN berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 dengan jumlah 225 proyek dan satu program, yang kemudian direvisi menjadi Perpres Nomor 58 Tahun 2017, dengan jumlah 245 Proyek dan 2 Program.
Dari 77 PSN yang rampung tersebut, sejak awal 2019 hingga Mei ini tercatat ada 15 proyek yang rampung, antara lain:
- Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar (140,9 km)-bagian dari 8 ruas Trans Sumatera, dengan nilai investasi seesar Rp 16.795 miliar
- Palapa ring broadband di 457 kabupaten atau kota melalui pola non Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan Rp 3.000 miliar
- KEK Bitung dengan nilai investasi Rp 2.300 miliar
- KEK Morotai dengan nilai investasi Rp 6.800 miliar
- KEK Belitung (Tanjung Kalayang) dengan nilai investasi Rp 1.300 miliar
- Bendungan Mila dengan nilai investasi Rp 107 miliar
- Pembangunan smelter Buli dengan nilai investasi Rp 19.700 miliar
- Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya dengan nilai investasi Rp 323 miliar
- Bendungan Gondang dengan nilai investasi Rp 681 miliar
- Pembangunan Jalan Lingkar Trans Morotai (231,84 km)
- Jalan Palu-Parigi (73,6 km) dengan nilai investasi Rp 1,1 miliar
- Jalan penghubung Gorontalo-Manado (301,7 km)
- Jalan trans Maluku
- Pembangunan smelter kuala tatanjung dengan nilai investasi Rp 21 miliar.
(Baca: Jokowi Ungkap Alasannya Fokus Membangun Infrastruktur)
Selain itu, tercatat ada lima tambahan proyek yang sudah mulai beroperasi per Januari-Mei 2019, namun belum sampai tahap final pembangunan, antara lain:
- Jalan Tol Pandaan-Malang (37,62 km) dengan nilai ivestasi Rp 5,9 miliar.
- Tol Pasuruan-Probolinggo (45 km) dengan nilai investasi Rp 3,5 miliar
- Mas Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor North-South dengan nilai investasi Rp 39,5 miliar
- Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional Bitung dengan nilai investasi Rp 34,3 miliar
- Pengembangan Lapangan Gendola, Maha, Gandang, Gahem, dan Bangka (Indonesia Deepwater Development/ IDD).
Sedangkan untuk proyek kelistrikan, hingga Januari 2019 telah ada pembangkit listrik yang beroperasi dengan total kapasitas 3.009 Megawatt (MW).
Lalu, ada pembangkit dengan kapasitas total 20.416 MW dalam tahap konstruksi, 9.507 MW sudah selesai tahap perjanjian jual beli listrik (Power Purchasing Agreement/ PPA), namun belum mencapai final pendanaan.
Selain itu, masih ada pembangkit listrik total kapasitas 1.383 MW dalam tahap pengadaan dan 954 MW dalam tahap perencanaan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menjelaskan, tidak ada penambahan atau pengurangan proyek. Pihaknya akan fokus mempercepat pembangunan PSN yang telah ditetapkan.
"Sebenarnya kami mencoba untuk fokus . Tahun ini kami tidak melakukan penambahan dulu," ujarnya, di Jakarta, Senin (27/5).
Wahyu menambahkan, tahun ini pemerintah akan fokus dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), meski tetap mengedepankan pembangunan infrastruktur. Namun, menurutnya pembangunan tidak lengkap tanpa adanya pengembangan SDM.
"Contohnya pembangunan kawasan industri, pariwisata, ini membutuhkan kapasitas manusia yang akan mengeloa industri itu," ujarnya.
(Baca: Pembangunan Infrastruktur Tidak Akan Kendor Meski SDM Jadi Fokus)