Masih Banyak Masalah, Pemerintah Tetap Lanjutkan Proyek KEK Sorong

Katadata
Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
21/7/2018, 08.00 WIB

Masalahnya, smelter harus membutuhkan pasokan tenaga listrik yang besar. Sedangkan listrik yang tersedia di kawasan itu, baru sebesar 17 megawatt dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). Perlu tambahan pembangkit baru, apabila ingin membangun smelter di sana.

"Tidak cukup 100 megawatt itu (dengan adanya smelter), tapi tergantung size-nya sih," kata Luhut melanjutkan. (Baca: 3 Investor Asing Tanam Modal di KEK Tanjung Kelayang Rp 14 Triliun)

Keempat, masalah pasokan air yang terbatas. Sekarang ini, air yang akan digunakan untuk mengaliri daerah tersebut diambil dari wilayah yang jauh dengan jarak 30 kilometer. 

Kelima, pembebasan lahan yang belum selesai. Luhut megatakan sebenarnya tidak ada permasalahan mengenai lahan, karena sudah dimiliki pemerintah. "Hanya, tadi izinnya tinggal 225 hektare lagi yang belum beres, nanti kami selesaikan," katanya.

(Baca: Enam Kawasan Ekonomi Khusus Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini)

Halaman: