Mendag Ultimatum Pengusaha Telur Turunkan Harga dalam Sepekan

Arief Kamaludin | Katadata
Pekerja sedang merapihkan telur di sebuah gudang.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
17/7/2018, 07.00 WIB

(Baca : Menteri Enggar: Harga Ayam Tinggi Jelang Lebaran Bukan karena Ditimbun)

Fini menjelaskan pemerintah sebagai regulator memastikan kesediaan pasokan. “Batas waktu selama seminggu yang disanggupi peternak juga berarti kan suplainya cukup,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Krissantono pun mengakui beberapa peternak disinyalir terlambat mengantisipasi peningkatan permintaan telur selama libur panjang Lebaran.  Alasannya,  beberapa peternak juga kemungkinan ikut  menikmati periode libur panjang, sehingga kiurang memperhatikan aktivitas produksi telur. 

“Tapi di sisi lain, akibatnya harga jadi naik,” kata Krissanton.

Menurutnya, kenaikan harga telur kemarin merupakan salah satu anomali yang terjadi pasca-Lebaran. .

Sementara itu, pendapat berbeda juga dituturkan Ketua Peternak Petelur Nasional (PPN) Feri. Menurutnya,  menjelaskan terjadi penurunan 20%  produksi telur, yang mana 5% karena faktor penyakit dan 15% karena regenerasi ayam afkir. Menurutnya, fenomena afkir ayam yang sudah tidak berproduksi sebelum Lebaran jadi salah satu kondisi umum.

Melihat kondisi harga telur ayam yang naik cukup signifikan, pihaknya optimistis harga telur di tingkat peternak bisa turun pada pekan depan. Menurutnya, harga telur di tingkat peternakan saat ini telah mencapai Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu per kilogram. 

(Baca : Penguatan Dolar dan Penurunan Produksi Kerek Harga Jual Telur Ayam)

Padahal, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58 Tahun 2018 sebelumnya telah mengatur harga satu kilogram telur di tingkat peternak sebesar Rp 17 ribu sampai Rp 19 ribu.

“Kami pasti bakal turun tapi di tingkat pengecer memang butuh waktu secara bertahap,” ujarnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur ayam di Pasar Jatinegara pada 16 Juli 2018 harganya terpantau masih di kisaran Rp 29.500 per kilogram (kg). Sementara di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur harga telur terpantau sedikit lebih rendah yakni di kisaran Rp 28.250 per kg. 

Halaman: