Kementerian Perhubungan menyatakan persiapan pembangunan proyek Pelabuhan Patimban hampir rampung. Proyek ini bisa mulai dibangun pada akhir bulan ini.
"Minggu keempat nanti (groundbreaking)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa (10/7).
Budi menargetkan proses pembangunan pelabuhan ini akan selesai dalam waktu satu tahun. Dengan begitu, Pelabuhan Patimban bisa mulai beroperasi sekitar pertengahan tahun depan. Untuk tahap awal, pelabuhan ini akan dioperasikan khusus untuk terminal ekspor kendaraan roda empat.
Meski pembangunan fisik akan dimulai, pemerintah belum menetapkan siapa yang akan mengelola pelabuhan tersebut. Budi mengatakan lelang operator pelabuhan ini baru akan dilakukan pada September tahun ini.
(Baca: Dukung Bisnis Otomotif, Astra Berminat Jadi Operator Pelabuhan Patimban)
Pelaksanaan lelang operator Pelabuhan Patimban molor dari rencana awal. sebelumnya Kementerian Perhubungan menargetkan lelang dapat dilakukan pada Juni lalu.
Calon operator yang akan memenangkan lelang ini akan bekerja sama dengan pihak Jepang yang ikut membantu pendanaan proyek ini. "Porsinya tetap, 51 persen swasta nasional dan 49 persen Jepang," ujarnya.
(Baca: Jepang Akan Beri Pinjaman Rp 14,2 Triliun untuk Pelabuhan Patimban)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pernah mengatakan proyek Pelabuhan Patimban dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta. Pelabuhan ini akan terintegrasi dengan kawasan ekonomi industri terpadu yang akan dibangun di wilayah yang dekat dengan pelabuhan.
Pelabuhan ini rencananya akan terhubung dengan kawasan ekonomi industri terpadu Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur). Nantinya, akan banyak industri yang diarahkan masuk dalam kawasan Bekapur.
"Sehingga semua produksi industri yang ada di sana (Bekapur), akan keluar (diekspor) dari Pelabuhan Patimban, bukan dari Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Luhut bulan lalu.
(Baca: Luhut Sebut Pelabuhan Patimban Kurangi Kepadatan Lalu Lintas Jakarta)
Pembangunan Pelabuhan Patimban dibiayai oleh pinjaman Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar US$ 1,03 miliar, dan pendanaan dari dalam negeri sebesar US$ 90 juta. Pinjaman dari JICA sebesar US$ 1,03 miliar akan dicairkan dalam beberapa tahun hingga 2023.
Pembangunan Pelabuhan Patimban akan terbagi ke dalam 3 tahap, khusus untuk tahap pertama terbagi lagi ke dalam dua fase. Pada tahap pertama fase satu, pelabuhan ini akan memiliki terminal peti kemas 430 x 300 meter dari total panjang dermaga 4.320 meter. Lapangan peti kemas memiliki luas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dari total 3,75 juta TEUs. Terminal kendaraan akan menampung 218 ribu unit mobil utuh atau Completely Build Up (CBU) dari total 600 ribu unit.
Selanjutnya, di tahap pertama fase kedua, terminal petikemas diperluas menjadi 1.740 x 35 meter, dengan lapangan peti kemas seluas 66 hektare berkapasitas 3,5 juta TEUs. Terminal kendaraan pada fase ini akan mampu menampung 382 unit mobil CBU.
Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase pertama ditargetkan selesai di 2019 dan pembangunan pertama fase kedua ditargetkan selesai di 2023. Setelah itu pembangunannya dilanjutkan ke tahap 2 dan 3.