Luhut Sebut Pelabuhan Patimban Kurangi Kepadatan Lalu Lintas Jakarta

Arief Kamaludin|KATADATA
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/6/2018, 16.44 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan proyek Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta. Pelabuhan ini akan terintegrasi dengan kawasan ekonomi industri terpadu yang akan dibangun.

Pemerintah berencana membangun kawasan ekonomi industri terpadu Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur). Luhut akan membawa pembahasan rencana proyek ini dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Nantinya akan banyak industri yang diarahkan masuk dalam kawasan Bekapur. “Sehingga semua industri yang ada di sana (Bekapur) akan keluar dari Pelabuhan Patimban, bukan dari Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Luhut usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kano di kantornya, Jakarta, Senin (5/6).

Alasan lain yang diungkapkan Luhut, orang-orang yang memiliki tujuan ke Bekapur diprediksi menggunakan Bandara Kertajati. Mereka tidak perlu lagi melalui Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Soekarno Hatta. 

Beberapa alasan ini yang membuat Luhut yakin kepadatan di Jakarta akan berkurang dengan beralihnya tujuan-tujuan pengiriman logistik melalui Pelabuhan Patimban. “Traffic lalu lintas di Jakarta akan berkurang juga,” katanya.

(Baca: Menhub Targetkan Lelang Operator Pelabuhan Patimban Juni 2018)

Selain membuat kepadatan lalu lintas di Jakarta menurun, Luhut menilai Pelabuhan Patimban akan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha. Apalagi Pelabuhan Patimban harus bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Bojonegara, Banten.

Dwelling time (waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan) akan turun. Semua orang akan senang,” kata Luhut.

Pembangunan Pelabuhan Patimban dibiayai oleh pinjaman Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar US$ 1,03 miliar, dan pendanaan dari dalam negeri sebesar US$ 90 juta. Pinjaman dari JICA sebesar US$ 1,03 miliar akan dicairkan dalam beberapa tahun hingga 2023.

Pembangunan Pelabuhan Patimban akan terbagi ke dalam 3 tahap, khusus untuk tahap pertama terbagi lagi ke dalam dua fase. Pada tahap pertama fase satu, pelabuhan ini akan memiliki terminal peti kemas 430 x 300 meter dari total panjang dermaga 4.320 meter. Lapangan peti kemas memiliki luas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dari total 3,75 juta TEUs. Terminal kendaraan akan menampung 218 ribu unit mobil Completely Build Up (CBU) dari total 600 ribu unit.

Selanjutnya, di tahap pertama fase kedua, terminal petikemas diperluas menjadi 1.740 x 35 meter, dengan lapangan peti kemas seluas 66 hektare berkapasitas 3,5 juta TEUs.  Terminal kendaraan pada fase ini akan mampu menampung 382 unit mobil CBU. 

Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase pertama ditargetkan selesai di 2019 dan pembangunan pertama fase kedua ditargetkan selesai di 2023. Setelah itu pembangunannya dilanjutkan ke tahap 2 dan 3.