Gaikindo: Indonesia Perlu Kembangkan Baterai untuk Mobil Listrik

Michael Reily|Katadata
Mitsubishi Motors Corporation saat menyerahkan 10 kendaraan listrik kepada pemerintah Indonesia.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
1/6/2018, 11.23 WIB

Saat ini, mobil listrik membutuhkan waktu mendaya ulang selama dua jam. Padahal kendaraan berbahan bakar fosil hanya membutuhkan waktu dua menit untuk mengisi daya.

"Itu harus pakai yang high voltage 450 volt. Untuk bisa 450 volt itu kabelnya harus pakai pendingin. Agar seluruh wilayah Indonesia seperti itu, tak gampang," kata dia.

(Baca: Pemerintah Kaji Mobil Listrik Bebas PPnBM dan Bea Masuk Jadi 5%)

Nangoi pun meminta agar pengembangan mobil listrik di Indonesia dilepaskan ke pasar. Nangoi yakin masyarakat akan pelan-pelan beralih ke mobil listrik seiring semakin menipisnya bahan bakar fosil.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Harjanto sepakat dengan Nangoi. Menurut Harjanto, konsumen perlahan akan memilih mobil listrik jika telah lebih efisien dan ekonomis.

Karenanya, pemerintah membuat peta jalan mengembangkan mobil listrik di Indonesia secara berkala. Menurut Harjanto, hal ini untuk memberikan kepastian terhadap investor.

"Regulasi kami harus berikan kepastian," kata Harjanto.

Halaman: