Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan pembebasan lahan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) akan rampung seluruhnya dua bulan lagi. Hal ini dikatakan Rini usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (7/5).
Dia mengatakan hingga saat ini pembebasan lahan masih terus dikerjakan. Sedangkan hingga pekan lalu progres pembebasan lahan proyek KCJB sudah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunannya. "Jalan terus, Insya Allah dua bulan (lagi) selesai," kata Rini.
(Baca: Target Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor ke 2021)
Dia mengungkapkan pihak Tiongkok meminta komitmen dalam pembebasan lahan proyek ini, karena mereka harus mengerjakan dengan cepat. Meski begitu, pertemuan dengan PM Li, hanya sedikit membahas kereta cepat dan proyek transportasi Tiongkok lain di Indonesia.
(Baca: Jokowi Bertemu Perdana Menteri Tiongkok Bahas Proyek Infrastruktur)
Pemerintah Tiongkok juga bersepakat untuk memberi hibah dalam pekerjaan dua proyek bendungan yang akan dikerjakan pemerintah. Bantuan tersebut digunakan untuk evaluasi desain waduk Riam Kanan di Kalimantan Selatan dan Jenelata di Sulawesi Tenggara.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan nominal hibah belum diketahui, lantaran harus merampungkan desainnya terlebih dahulu. Dia memperkirakan jumlah hibahnya tidak besar, karena hanya berkaitan dengan desain bendungan.
"Ini hibah, bukan utang," ujar Basuki menegaskan. (Baca: Kunjungi Tiongkok, Luhut Akan Tawarkan Pendanaan Proyek OBOR)
Dua pekan lalu, China Development Bank telah mencairkan pinjaman tahap pertama untuk proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Pencairan utang senilai US$ 170 juta atau setara Rp 2,2 triliun. Direktur Utama Wika Tumiyana mengatakan dengan mulai cairnya pinjaman, konstruksi proyek ini akan langsung dikerjakan.
Dia menjelaskan porsi pekerjaan perseroan terdiri dari pengerjaan struktur bangunan, arsitektur, lanskap, mekanikal, serta elektrikal kereta cepat.
(Baca: PM Li Tegaskan Investasi Tiongkok Harus Gunakan Tenaga Kerja Lokal)