Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan penetapan lokasi Bandara Kediri akan dilakukan pada bulan ini. Saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang memfinalisasi hal-hal terkait penunjukkan lokasi sesuai dengan rencana induk nasional bandar udara.
Budi juga mengatakan pihaknya juga akan menyesuaikan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang ditetapkan oleh pemda Kediri. Sedangkan teknis soal lokasi akan dipersiapkan oleh Kemenhub. "Tidak sampai sebulan akan selesai penetapan lokasinya," kata Budi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/5).
Budi juga memastikan proses pembangunan proyek ini tidak akan terganggu statusnya yang bukan termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya pembebasan lahan tetap dapat menggunakan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
"Kalau prakualifikasi (kontraktor) dari mereka (Gudang Garam), yang penting tinggal penetapan lokasinya saja," ujar dia. (Baca: Gudang Garam Akan Bangun Bandara di Kediri)
Budi sempat mengusulkan bandara tersebut masuk daftar proyek strategis nasional (PSN), tapi batal. Sebagai gantinya pemerintah akan membuat aturan baru bagi proyek nonstrategis agar tetap mendapat kemudahan dalam pembebasan lahan. Selain itu akan ada pula regulasi yang mempermudah pemberian uang ganti kerahiman untuk mendukung proyek tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso pernah mengatakan proyek ini merupakan inisiatif dan minat pihak swasta, yakni Gudang Garam. Pemerintah pun menyambut baik, karena negara tidak perlu mengeluarkan dana. Anggaran Kemenhub bisa diarahkan untuk pembangunan bandara di wilayah terpencil sesuai Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kementerian Perhubungan juga mendorong swasta lain untuk berpartisipasi membangun bandara.
Selain itu, kehadiran bandara ini disebut Agus akan menutup celah antara bandara di Surabaya dengan Solo. Bandara Kediri dapat menampung penumpang di wilayah sekitarnya seperti dari Kabupaten Trenggalek. Sehingga kemacetan di wilayah tersebut dapat berkurang, ketimbang warga Kediri dan sekitarnya harus ke Bandara Surabaya ataupun Solo.
(Baca: Luhut Kaji Bandara Kediri Masuk Proyek Strategis Nasional)
Wakil Direktur Gudang Garam Susanto Widiatmoko mengatakan bandara ini akan dibangun di Kediri bagian Barat. Saat ini pihaknya masih menghitung kebutuhan dana investasi bandara ini. Adapun estimasi lahan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut sekitar 300-400 hektare.
"Ini masih awal sekali, kami baru minta izin ke pemerintah," ujarnya usai rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan beberapa bulan lalu.