Ekspor Sawit ke Timur Tengah Diprediksi Naik Jelang Ramadan

Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
23/4/2018, 14.57 WIB

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ke kawasan Timur Tengah dan Pakistan akan meningkat dalam waktu dekat.

Tren tersebut bahkan telah tampak sejak awal tahun ini, saat terjadi lonjakan ekspor sebesar 41% ke Timur Tengah, dari 148,06 ribu ton di Januari naik menjadi 209 ribu ton pada Februari.

“Negara-negara tersebut sudah mulai menyiapkan stok untuk menyambut bulan Ramadan,” kata Wakil Ketua Umum III Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan, Gapki, Togar Sitanggang dalam keterangan resmi, Senin (23/4).

(Baca juga: Indonesia dan Norwegia Sepakat Akhiri Ancaman Boikot Produk)

Selain itu, Tiongkok juga diprediksi akan meningkatkan permintaan minyak nabati dari Indonesia. Sebabnya, pemerintah Negeri Tirai Bambu berencana menaikan tarif impor kedelai (termasuk minyaknya) dari Amerika Serikat sebagai kebijakan balasan dari kebijakan Pemerintahan Trump yang menaikan tarif impor baja, aluminium, mesin cuci dan panel surya dari Tiongkok.

Seperti ekspor ke kawasan Timur Tengah, pengiriman minyak sawit ke Tiongkok juga naik 6%, dari 307,49 ribu ton pada Januari naik menjadi 326,30 ribu ton di Februari 2018.

Halaman:
Reporter: Michael Reily