Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih berkoordinasi agar penetapan lokasi proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek segera rampung. Hingga saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum juga menerbitkan izin tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan tenggat waktu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera menerbitkan izin penetapan lokasi (Penlok) hingga akhir bulan ini. "Kami masih koordinasi dengan DKI," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (11/4).
Dia menyatakan Kemenhub akan terus berupaya agar izin Penlok ini bisa keluar dan semua proses perizinan LRT bisa selesai secepatnya. Namun, dia belum bisa menyebutkan secara pasti kapan semuanya bisa rampung. (Baca: BPN Gandeng Polisi Bereskan Pembebasan Lahan Depo LRT)
Saat ini pembebasan lahan depo LRT di Bekasi Timur saat ini masih dikerjakan bersama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Badan Pertanahan Nasional (BPN). Apalagi menurutnya masih ada warga yang menolak untuk melepaskan lahannya.
Sementara, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan hingga hari ini progres pembangunan LRT Jabodebek telah mencapai 36 persen. Progres terbesar saat ini berada di ruas Cawang - Cibubur sebesar 59 persen. Sedangkan untuk Cawang - Bekasi Timur saat ini mencapai 36 persen. Untuk Cawang - Dukuh Atas progresnya baru 13 persen.
Dalam rapat pembahasan LRT beberapa waktu lalu, dirinya menjanjikan pada pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang pekerjaan fisik di sekitar jalan Rasuna Said sudah lebih baik. Ini agar kelancaran lalu lintas pendukung helatan akbar dapat terjaga. "Yang jelas nanti (badan proyek) sudah disempitkan," kata dia.