Dipanggil Presiden, Menteri Basuki Siapkan Skema Penurunan Tarif Tol

ANTARA FOTO | Risky Andrianto
Pengerjaan infrastruktur di jalan Tol Jakarta-Cikampek
27/3/2018, 21.00 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan jurus baru untuk menurunkan tarif tol. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, langkah itu termuat dalam skema cash deficiency support (CDS). Tujuannya untuk menjaga rasio pengembalian modal atau internal rate of return (IRR) badan usaha jalan tol (BUJT) terjaga di angka 15 persen walaupun konsesi diperpanjang.

Dalam skema CDS akan disiapkan pinjaman lunak yang biasanya memiliki tenor panjang dan bunga lebih murah (junior loan). Pinjaman ini untuk menutup selisih pemasukan BUJT apabila perpanjangan masa konsesi berjalan. Nantinya, PT Sarana Multi Infrastruktur yang memberikan fasilitas CDS tersebut.

“Dengan tarif turun dan tambahan konsesi, ada penurunan pemasukan awal. Ini akan minta pinjaman dengan bunga murah dari SMI,” kata Basuki usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/3). (Baca juga: Tarif Tol Lebih Murah Akan Berlaku di Ruas Ngawi-Kertosono).

Basuki hari ini kembali dipanggil Jokowi untuk membahas kelanjutan penurunan tarif tol ini. Dalam rapat tersebut hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meminta dirinya menghitung kebutuhan CDS bagi tiap ruas. Kementerian PUPR sedang menghitung ruas-ruas tol yang memungkinkan untuk diturunkan tarifnya.

Skema ini juga mengkombinasikan perpanjangan masa konsesi, pemberian fasilitas libur pajak, hingga penyederhanaan golongan kendaraan di tol. Ke depan Kementerian PUPR hendak berkoordinasi dengan kementerian terkait lain untuk membuat aturan over dimension over load (ODOL).

Halaman: