Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut empat proyek besar di sektor perhubungan dihentikan untuk untuk sementara. Hal tersebut merupakan imbas dari kecelakaan konstruksi yang terjadi pada proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang membuat evaluasi menyeluruh dilakukan Komite Keselamatan Konstruksi.
Keempat proyek tersebut adalah Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan Jabodebek, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, proyek LRT Palembang, serta Double Double Track atau rel kereta dwi ganda Manggarai hingga Cikarang. "Yang lain juga ada tapi relatif tidak besar," kata Budi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (21/2).
(Baca: Jokowi Perintahkan Hentikan Semua Proyek Jalan Layang)
Dirinya juga menyebut penghentian sementara ini dilakukan pada struktur konstruksi melayang (elevated) untuk selanjutnya dilakukan evaluasi oleh Komite. Budi juga menjanjikan pekerjaan proyek infrastruktur tersebut tidak akan molor terlalu lama akibat penghentian saat ini. Apalagi proyek seperti LRT Palembang disebutnya sudah hampir rampung secara struktur.
"Evaluasinya juga tidak akan berjalan lama, tapi harusnya tidak lebih dari dua minggu," ujar Budi.
Selama penghentian, para kontraktor harus mengajukan standar prosedur operasional (SOP) yang baru. Alasannya, SOP yang lama dianggap tidak memenuhi ketentuan keselamatan. Dalam SOP baru itu, akan ada beberapa hal yang akan dicantumkan seperti hak pekerja yang harus dipenuhi hingga pengawasan dilakukan.
(Baca Ekonografik: 5 Insiden Kecelakaan Konstruksi dalam 2 Bulan)
Sedangkan terkait sanksi, Budi mengatakan hukuman akan diberikan sesuai aturan yang berlaku yakni Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Adapun dalam aturan tersebut, sanksi akan diberikan oleh pemilik proyeknya.
Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Syarif Burhanudin ketika dikonfirmasi masih belum mengetahui persis jumlah proyek besar yang terdampak penghentian tersebut. Hal ini lantaran pihaknya masih mendata satu persatu di mana saja lokasi infrastruktur tersebut.
"Masih didata, nanti akan kami sampaikan," ujarnya kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat. (Baca: Marak Kecelakaan, Kadin Minta Penugasan ke BUMN Karya Dihentikan)
Meski begitu, Syarif menjanjikan proses evaluasi akan dilakukan secepat mungkin agar proyek strategis tersebut dapat segera dilanjutkan kembali proses konstruksinya. Bahkan, dia membuka kemungkinan awal pekan depan sudah ada proyek yang dapat berjalan lagi.