Jokowi Ingatkan Diplomat Setop Cari Bantuan dari Luar Negeri

Rusman | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi
12/2/2018, 14.21 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia sudah masuk dalam golongan negara besar. Oleh sebab itu dia mengingatkan Kementerian Luar Negeri tidak perlu lagi mencari-cari bantuan dari negara lain untuk Indonesia.

Hal ini ditekankan Jokowi kepada seluruh Kepala Perwakilan Republik Indonesia. Menurutnya, dengan posisi sebagai satu-satunya negara ASEAN di G-20, sudah seharusnya Indonesia membantu negara lain dan malah bukan mencari bantuan dari negara-negara lain.

"Kok masih merasa kecil, memerlukan bantuan. Jangan merasa kita ini negara kecil, harus merasa besar," kata Jokowi saat Rapat Kerja Kepala Perwkilan Republik Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2).

(Baca: Sabet Gelar Menteri Terbaik di Dunia, Sri Mulyani yang Pertama di Asia)

Bahkan dalam sejumlah pertemuan Kepala Negara, Jokowi meminta Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi untuk mengatur tempat duduk Presiden di dekat tuan rumah. Ini agar Indonesia tidak dipandang negara inferior dan sebelah mata lagi oleh negara lain.

"Kalau tidak pas sebelahan, ya di sela satu orang. Untuk menunjukkan bahwa kita negara besar," kata Presiden.

Dari soal negara besar, Jokowi melanjutkan arahannya agar para diplomat memetakan dan mempromosikan produk ekspor asal Indonesia ke negara lain. Dia ingin ada perubahan agar ekspor Indonesia bisa meningkat. Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang akan dilakukan sore ini, perdagangan Indonesia akan dibahas lebih spesifik.

(Baca: Wapres Kalla Minta Para Menteri Dorong Industri Berorientasi Ekspor)

Mantan Walikota Solo tersebut juga melanjutkan dari segi diplomasi ekonomi masih banyak potensi investasi asal Indonesia ke negara lain. Salah satu contohnya adalah PT Pertamina (Persero) yang sudah siap mengoperasikan lapangan minyak dan gas bumi Mansouri di Iran.

Dia berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain juga bisa melakukan hal yang sama seperti Pertamina untuk berekspansi ke luar negeri. Misalnya Presiden akan memerintahkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. membangun pabrik semen, begitu ada kesempatan di negara lain.

Jokowi juga memuji Kementerian Luar Negeri yang membuat Indonesia terlibat dalam perdamaian internasional. Hal ini terlihat dari apresiasi yang diterima para Kepala Negara atas diplomasi politik Indonesia. Dia mencontohkan, apresiasi yang diberikan Presiden Mahmoud Abbas dari Palestina bahwa Indonesia merupakan teman sejati Palestina dalam meraih kemerdekaan.

(Baca: Bangun Perdamaian, Jokowi Dapat Penghargaan dari Presiden Afghanistan)

Hal lain adalah Indonesia yang telah masuk ke pengungsi Rohingya dalam memberi bantuan. Selain itu dirinya juga mengapresiasi bahwa Afghanistan mengundang Indonesia untuk menggali makna perdamaian dan kesatuan. "Karena itu saya minta Menlu dan sekuruh perwakilan untuk terus melanjutkan kontribusi bagi perdamaian dan kemanusiaan," ujarnya.