BKPM: Pariwisata dan E-Commerce Akan Jadi Primadona di 2018

ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Selasa (4/4).
Penulis: Desy Setyowati
2/1/2018, 14.04 WIB

"Sektor yang menjanjikan, misalnya, pariswata. Tapi itu ada bottleneck (hambatan), misalnya destinasi tertentu yang pertumbuhannya 30 persen per tahun, tapi bandaranya sudah enggak memadai," ujar dia.

Sektor lain yang potensial adalah jasa, terutama pendidikan. Sebab, pemerintah mulai gencar mendorong pendidikan vokasional. Selain itu, sektor berbasis konsumsi, mengingat tahun ini akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Usaha perhotelan, restoran, dan tekstil semestinya akan mendulang hikmah dari adanya Pilkada.

"Semua acara-acara kampanye selalu ada makanan minuman, gathering, jasa angkutan, penginapan, kebersihan, dan lainnya. (Baca: Jokowi: Ekonomi di Tahun Politik Bisa Tumbuh Lebih Tinggi 0,3%)

Menurutnya, hampir bagi semua negara, tahun politik itu stimulatif terhadap ekonomi. Biasanya pemerintah sengaja membuat kebijakan populer di tahun politih untuk menstimulasi perekonomian. "Tahun politik itu tahun yang baik untuk ekonomi dan investasi," kata Tom.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sempat mengungkapkan sektor pariwisata akan membaik di 2018. "Pariwisata mungkin masuk yang tinggi. Tentu industri juga, tapi ada sektor keuangan juga. Sektor keuangan perbankan juga akan baik kedepan," ujarnya.

Halaman: