Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada hari Selasa (12/12) lalu menyambangi pembangunan bendungan Sukamahi serta Ciawi di Kabupaten Bogor. Kedatangan Basuki ini lantaran Jokowi juga akan meninjau proyek ini dalam waktu dekat.
Pembangunan Bendungan Sukamahi sejatinya sudah direncanakan sejak 1990-an. Namun, rencana pembangunannya terkendala pembebasan lahan, karena warga menolak ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Rencana pembangunan proyek Bendungan Sukamahi dan Ciawi kembali digulirkan saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
(Baca: Jokowi Percepat Target Proyek Bendungan Terbesar Ketiga Indonesia)
Kini pembangunan keduanya telah berjalan dan menjadi bagian dalam 65 proyek bendungan prioritas yang dibangun pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla hingga 2019. Pembangunan kedua bendungan merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta.
Basuki meminta pembangunan bendungan tersebut dipercepat, tapi tetap harus memperhatikan prinsip kehati-hatian. "Saya juga meminta pohon ditebang seperlunya saja karena menjadi lansekap bendungan," kata Basuki dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (14/12).
Dua bendungan ini merupakan bendungan kering (dry dam) untuk mengendalikan banjir di DKI Jakarta. Bendungan yang akan rampung 2019 ini akan menahan aliran air dari hulu Gunung Gede dan Gunung Pangrango ke sungai Ciliwung, sehingga debit air yang masuk ke Jakarta dapat dikendalikan.
(Baca: Hujan Deras Akibat Siklon Tropis Dahlia Ancam Bengkulu Hingga Jakarta)
Meski begitu, Basuki juga mengingatkan banjir di Jakarta bukan saja dikendalikan dengan pembangunan fisik infrastruktur pencegah banjir saja. Kegiatan nonstruktural seperti kampanye kepada masyarakat hingga pembuatan sumur resapan, juga harus dilakukan. "Jadi bukan normalisasi sungai dan bendungan saja," kata Basuki.
Bendungan Ciawi ini dibangun dengan biaya Rp 757,8 miliar, sedangkan pendanaan pembangunan bendungan Sukamahi mencapai Rp 436,9 miliar. PT Brantas Abipraya (Persero) dengan Sacna merupakan kontraktor Bendungan Ciawi. Sedangkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menggarap Bendungan Sukamahi.
Adapun hingga tanggal 6 November kemarin lahan bendungan Sukamahi yang telah bebas mencapai 10,2 hektare dari total 46,5 hektare. Sedangkan pembayaran 10,9 hektare bendungan Ciawi telah dilakukan dari total 78,7 hektare. Pembebasan lahan kedua bendungan dilakukan dengan skema dana talangan oleh kontraktor yang nantinya akan dibayarkan melalui anggaran Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
(Baca: Kendalikan Banjir, BPN Terbitkan Sertifikat Empat Situ di Jabodetabek)