Impor Kurma Naik 50 Persen Jelang Ramadan

Arief Kamaludin|Katadata
Kurma di sebuah pasar swalayan di Jakarta, Senin (21/07/2014). Badan Pusat Statistik mencatat impor kurma melonjak jelang Ramadan.
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
15/5/2017, 16.30 WIB

Sementara impor kurma melonjak, impor beberapa bahan pangan lain seperti daging sapi, cabai kering dan bawang putih justru merosot. "Daging jenis lembu frozen ini sebelumnya banyak diimpor dari beberapa negara seperti Australia dan India," ujar Suhariyanto.

(Baca juga: Perdagangan Surplus, Pengusaha Dukung Kemitraan dengan Cile)

Untuk impor daging sapi dari Australia, nilai impornya turun dari US$ 59,15 juta pada Maret menjadi US$ 45,108 juta pada April 2017. Sementara dari segi volume, jumlah impornya turun dari 17,97 juta ton menjadi 13,97 juta ton.

Selain daging, impor cabai kering turun 35,16 persen di April 2017 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara pada periode yang sama, impor bawang putih turun 26,7 persen.

“Kami perkirakan harga cabai akan stabil asalkan pemerintah dapat menjaga pasokannya,” kata Kecuk.

(Baca juga: Saham dan Obligasi Sokong Neraca Pembayaran Surplus US$ 4,5 Miliar)

Secara keseluruhan, nilai impor Indonesia pada April 2017 adalah sebesar US$ 11,93 miliar atau turun 10,20 persen jika dibandingkan Maret 2017 sebesar US$ 13,28 miliar.  

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian