Prioritaskan Program, Produksi Perikanan Budidaya Naik 3 Persen

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Nelayan memperbaiki karamba tempat mereka memelihara ikan nila di Danau Rawa Pening, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (14/3).
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
10/5/2017, 16.14 WIB

(Baca juga: Susi Catat Ekspor Perikanan Bitung Naik Sejak Larangan Transhipment)

Di antara program prioritas KKP adalah pembagian 100 juta ekor benih bagi pembudidaya di 34 provinsi, revitalisasi 250 unit keramba jaring apung di 8 kabupaten/kota, dan asuransi pembudidaya ikan untuk 3.300 hektare lahan di 13 provinsi.

Selain itu, pemerintah juga mengembangkan minapadi seluas 210 hektare di 9 kabupaten/kota, revitalisasi tambak di 20 kabupaten/kota, dan mengembangkan budidaya lele sistem bioflok di 60 Kabupaten/Kota. “Serta pengembangan budidaya laut lepas pantai di 3 lokasi yakni di Pangandaran, Sabang dan Karimunjawa,” katanya.

Secara makro, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Trade Center (2017) menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2012-2016, total nilai ekspor komoditas perikanan nasional (HS 03) mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2 persen per tahun.

(Baca juga:  Upaya Pemerintah Menghalau Pencoleng Ikan di Bitung)

Tahun 2016, total nilai ekspor komoditas perikanan nasional mencapai  US$, 2,9 miliar. Dari nilai tersebut subsektor perikanan budidaya mendominasi sebanyak 60,03 persen terhadap total nilai ekspor perikanan nasional.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman