Dikebut, Pemerintah Targetkan Tol Solo-Ngawi Beroperasi Juni 2017

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Foto ilustrasi pekerja menggarap pembangunan Tol Bawen-Salatiga di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/1).
Penulis: Safrezi Fitra
21/2/2017, 13.43 WIB

Dia mencontohkan upayanya agar konstruksi jalan tol tetap dapat dilakukan secara paralel dengan proses administrasi pembebasan lahan. Basuki menelpon Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk meminta izin.

Tol Solo-Ngawi merupakan jalan tol yang strategis sebagai bagian Tol Trans Jawa yang ditargetkan tersambung pada tahun 2018 mendatang. Makanya pemerintah memberikan dukungan penuh, untuk proyek ini.

Dukungan ini bukan hanya dalam pembebasan lahan tapi juga konstruksinya pada ruas Colomadu - Karanganyar sepanjang 20,9 Km. Hingga kemarin, progres pembebasan tanah pada jalan utama ruas tol ini sudah mencapai 100 persen dengan progres konstruksi 97,21 persen.

(Baca: Urai Kemacetan, Anggaran untuk Jalan Pantura Naik Dua Kali Lipat)

PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) bertanggung jawab membangun ruas tol mulai dari Karanganyar sampai Ngawi sepanjang 70,30, yang terbagi menjadi dua paket. Paket 1 dari Karanganyar-Mantingan sepanjang 35,15 km, pembebasan lahannya sudah 91,7 persen dan kontruksi 73 persen. Sementara paket 2 Mantingan-Ngawi sepanjang 35,15 Km, progres lahannya saat ini sebesar 92,4 persen dan konstruksi 48,8 persen. 

Pada paket 1,lahan yang belum dibebaskan berada pada lokasi pembangunan 30 overpass yang akan dibangun. “Sementara untuk paket 2, konstruksinya terkendala  lahan yang belum bebas yang tersebar di beberapa titik," kata Direktur Utama PT SNJ David Wijayanto.

Halaman: