Pekerja Asing di Proyek Smelter Bisa Mencapai 40 Persen

Agung Samosir | Katadata
Penulis: Pingit Aria
13/1/2017, 09.15 WIB

Ia juga menyatakan, Kawasan Industri Morowali turut mendorong langkah pemerintah dalam program hilirisasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri. “Oleh karena itu, di kawasan ini difokuskan pada pembangunan industri pengolahan dan pemurnian mineral logam atau smelter dengan bahan dasar nikel,” ujarnya. 

Airlangga yang baru Rabu lalu berkunjung ke Morowali menyatakan bahwa di kawasan industri tersebut telah beroperasi industri smelter feronikel PT Sulawesi Mining Investment yang berkapasitas 300 ribu ton per tahun sejak Januari 2015.

Selanjutnya, sejak Januari 2016, telah beroperasi industri smelter feronikel PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun dan didukung oleh satu unit PLTU berkapasitas 2x150 MW. Pada awal 2016, perusahaan mencatatkan produksi sebanyak 193.806 ton.

(Baca juga: Jokowi Teken Aturan Izin Ekspor Mineral dengan Tiga Syarat)

Selain itu, terdapat pula industri smelter feronikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun yang tahap pembangunannya saat ini mencapai 60 persen.

“PT. Indonesia Ruipu Nickel and Chrome yang merupakan smelter Chrome juga masih dalam tahap pembangunan dengan progres 60 persen dan diharapkan pada awal tahun 2018 pabrik ini dapat mulai berproduksi,” ujarnya. 

Industri smelter lainnya, yakni PT. Broly Nickel Industry Pabrik Hidrometalurgi dengan kapasitas 2.000 ton per tahun, yang akan dikembangkan menjadi 8 ribu ton per tahun nikel murni sedang dalam uji coba produksi. 

(Baca juga:  Bahayakan Jokowi, Ada 2 Solusi Agar Ekspor Mineral Tak Langgar UU)

Kementerian Perindustrian mencatat terdapat 22 industri smelter yang telah bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) dan 75 persen telah beroperasi secara komersial. Total invetasi smelter tersebut telah mencapai US$ 12 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 28.000 orang 

Halaman: