Harga Naik, Ekspor CPO Kembali Kena Bea Keluar

Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya di Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.
Penulis: Pingit Aria
29/12/2016, 09.30 WIB

Sepanjang tahun ini, ekspor CPO hanya dua kali dikenai bea keluar, yakni pada Mei dan Oktober. Sebelumnya, terakhir kali CPO dikenai pajak ekspor karena harganya di atas ambang pengenaan bea keluar adalah pada Oktober 2014.

(Baca juga: Oktober, Produksi dan Ekspor Sawit Melonjak)

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan menyatakan, sepanjang bulan ini harga sawit global bergerak di kisaran US$ 750-800 per metrik ton. Kenaikan harga dibanding bulan sebelumnya, menurut Fadhil, terjadi karena faktor musiman.

“Prospek kenaikan harga diperkirakan masih akan terjadi karena hari raya Natal dan Tahun Baru,” katanya.

(Baca juga: Natal dan Tahun Baru Bisa Kerek Ekonomi Kuartal IV Tembus 5 Persen)

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan Januari 2017 justru turun menjadi US$ 2.343,97 per metrik ton. Angka itu turun US$ 230,64 atau 8,96 persen dari level harga pada Desember 2016 yakni US$ 2.574,60 per metrik ton.

Penurunan harga referensi biji kakao disebabkan oleh menurunnya harga internasional. Namun, bea keluar biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 5 persen.

Halaman:
Reporter: Pingit Aria