Menurut dia, proses perizinan Amdal ini sedang diselesaikan bersama-sama oleh pemerintah. Bahkan, Budi menargetkan dalam waktu dua minggu urusan administrasi ini dapat segera diselesaikan sehingga mempermudah pinjaman pembangunan pelabuhan di utara Jawa Barat ini.

(Baca: Ke Jepang, Luhut Kantongi Proyek Hingga Rp 130 Triliun)

Pada kesempatan yang sama, Deputi III Koordinasi Sumberdaya dan Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, pemerintah akan menyusun kerangka waktu pembangunan Pelabuhan Patimban. Setelah urusan Amdal dan pinjaman selesai, diharapkan pembangunan dapat dimulai dan rampung tepat waktu. "Kami akan kejar agar target selesai 2019 ini dapat terkejar."

Pada pembangunan tahap awal ini Pelabuhan Patimban bisa menampung 1,5 juta unit kontainer setara 20 kaki (TEUs). Kapasitasnya akan ditambah menjadi 7,5 juta TEUs pada 2037. (Baca: Pemerintah Bangun Pelabuhan Patimban untuk Industri Otomotif)

Terkait dengan pembiayaan proyek ini, Jepang sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi. Jepang siap memberikan pinjaman yang berbentuk Special Terms for Economic Partnership (STEP) dengan bunga berkisar 0,1 persen.

Halaman: