KATADATA – Ongkos pekerjaan tol akses pelabuhan Tanjung Priok dipastikan bertambah Rp 1 triliun. Hal ini menyusul dibongkarnya tiang-tiang tol akibat kesalahan prosedur yang dilakukan oleh kontraktor Jepang.
Kepala Bidang Pelaksanaan II Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Ditjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bambang Nurhadi mengatakan sebelumnya total pekerjaan proyek ini mencapai Rp 1,1 triliun pada fase E2A. Dengan adanya kesalahan konstruksi yang dilakukan Kajima Corporation, biayanya jadi bertambah Rp 1 triliun lagi.
Bambang merinci angka Rp 1 triliun merupakan tambahan biaya dari pembongkaran tiang senilai Rp 400 miliar dan tiang dan pemasangan tiang kembali senilai Rp 600 miliar. Adapun jumlah total tiang yang akan dibongkar mencapai 66 tiang. (Baca: Kementerian PUPR Tambah Anggaran untuk Lahan Tol Rp 2,9 Triliun)
Meski biayanya bertambah, Bambang memastikan tidak ada kerugian negara dalam hal ini. Pemerintah tidak akan mengeluarkan dana tambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Kerugian ini merupakan tanggung jawab Kajima Corporation sepenuhnya, sebagai kontraktor proyek tersebut.
"Tentunya pasti akan menjadi kerugian bisnis bagi mereka (Kajima)," kata saat berdiskusi dengan awak media di Restoran Penang Bistro, Jakarta, Selasa (8/3). (Baca: Jokowi: Rencana Kerja 2017 Harus Berubah Total)
Masalah ini akan membuat pengerjaan proyek tersebut menjadi molor. Seharusnya proyek tersebut bisa rampung tahun ini, kemungkinan akan molor hingga tahun depan. Bambang mengatakan saat ini proses pembongkaran 66 tiang tersebut telah mencapai 95 persen. Sedangkan proses pemasangan kembali baru mencapai 60 persen.
Total pendanaan tol ini mencapai hampir Rp 4 triliun, sebanyak Rp 3,5 triliun adalah ongkos konstruksi, sedangkan sisanya adalah biaya pembebasan lahan. Saat ini baru 2,74 kilometer (km) bagian tol akses priok ini yang baru rampung yakni di sekitar seksi E1 yang merupakan sambungan menuju Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di wilayah Cilincing.
Bambang menjelaskan proyek tol ini merupakan kepingan terakhir dari sistem Tol JORR yang telah dimulai pelakasanaannya bertahun-tahun lalu. Di sisi lain tol ini akan menjadi akses utama kendaraan seperti truk untuk masuk pelabuhan Tanjung Priok. "Sambungannya langsung menuju tol ke arah Cikunir," kata Bambang. (Baca: Pemerintah Sukses Bebaskan 3,5 Ribu Hektare Lahan Tol)
Proyek tol akses pelabuhan Tanjung Priok ini merupakan satu dari total 47 proyek tol yang masuk dalam proyek strategis nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Total proyek infrastruktur yang ada di Perpres ini mencapai 225 proyek.