KATADATA ? Pabrikan mobil asal Jepang Mitsubishi hari ini melaksanakan pembangunan pabrik keduanya. Nilai investasi pabrik yang dibangun di Greenland International Industrial Center (GIIC) Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini mencapai Rp 6 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko mengatakan pabrik ini akan memproduksi mobil penumpang. Tipe mobil penumpang yang akan diproduksi adalah Small Multi-Purpose Vehicle (MPV) yang baru akan diluncurkan pada 2017, T120SS dan kendaraan niaga L300.
Pembangunan pabrik ini dilakukan melalui mitra strategis Mitsubishi di Indonesia, PT Kramayudha Tiga Berlian Motor. Pabrik tersebut diperkirakan akan menyerap 3.000 orang tenaga kerja saat mulai berproduksi.
Pembangunan pabrik berkapasitas 80.000 unit per tahun ini dijadwalkan akan selesai pengerjaannya dalam dua tahun. Saat ini kapasitas pabrik Mitsubishi mencapai 150.000 unit per tahun. Dengan tambahan pabrik baru tersebut kapasitasnya akan bertambah menjadi 240.000 unit per tahun pada 2017.
"Kami juga berharap kapasitas pabrik ini di masa datang, dapat ditambah dari 160 ribu unit per tahun menjadi 240 ribu unit per tahun," ujar Osamu di saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut, di Cikarang, Senin (24/3).
(Baca: Jepang Akan Jadikan Indonesia Basis Produksi Otomotif)
Mitsubishi memastikan produk yang dibuat di pabrik ini juga dijual pada pasa ekspor. Ekspor akan ditujukan ke negara-negara tetangga seperti Thailand dan juga Filipina. Namun tidak tertutup juga kemungkinan pasar Afrika dan Amerika Latin.
Selain Osamu, seremoni dimulainya pembangunan pabrik tersebut juga dihadiri oleh oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, sebagai perwakilan dari pemerintah, dan Regional CEO Asia & Oceania Mitsubishi Motors Corporation Toru Moriyama.
Pemerintah berharap Mitsubishi memfokuskan 25 sampai 30 persen dari total produksi angkutan penumpang untuk ekspor, sehingga dapat berkontribusi terhadap devisa negara. Selama ini Mitsubishi masih fokus untuk memproduksi kendaraan niaganya di Indonesia.
"Kami harap kira-kira 20.000 unit dari 80.000 produksi angkutan penumpang Mitsubishi, dapat digunakan memenuhi pasar ekspor," kata Saleh.
Saleh juga berharap Mitsubishi dapat meningkatkan penggunaan produk lokal, sehingga bisa mendorong peningkatan industri komponen dalam negeri. Dia juga berharap di pabrik baru ini Mitsubishi bisa mempekerjakan banyak tenaga ahli di Indonesia.
(Baca: Suzuki Investasi US$ 1 Miliar)