Gairah IPO Masa Pandemi, Tiga Emiten Baru Cetak Lonjakan Harga Saham

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Ilustrasi perdagangan di BEI.Tiga perusahaan PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP), dan PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) melakukan pencatatan perdana saham (IPO), Senin (7/9).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
7/9/2020, 12.37 WIB

Sisanya, Rp 46,75 miliar, mayoritas akan digunakan untuk perluasan gedung pabrik pada area pabrik saat ini di Cileungsi, dengan penambahan jumlah tingkat terhadap gedung yang sudah ada. Perluasan ini dilakukan untuk memenuhi peningkatan volume penjualan, karena kapasitas saat ini dinilai tidak mencukupi untuk menampung bahan baku.

Pada pembukaan perdagangan perdana, saham berkode emiten SCNP ini langsung menguat hingga 34,55% menyentuh harga Rp 148 per saham. Kenaikan tersebut, membuat saham ini terkena auto rejection atas (ARA).

Hari ini, BEI juga kedatangan IPO dari PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS). Perusahaan yang bergerak di bidang pangan ini melepas 160 juta unit saham ke publik, atau setara 20% dari total saham. Dengan penawaran harga Rp 300 per saham, perseroan berhasil meraup dana Rp 48 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO rencananya digunakan untuk modal kerja sebagai pembelian barang dagangan, makanan dan minuman dari pihak afiliasi maupun yang tidak. Selain itu, digunakan juga untuk memperluas jaringan pemasaran dengan pendistribusian ke daerah-daerah lain.

"Serta promosi-promosi yang dilakukan ke daerah lain yang belum dijangkau guna mendukung pertumbuhan perseroan ke depannya," kata Direktur Utama Kurniamitra Duta Sentosa Hengky Wijaya.

Pada saat pembukaan perdagangan perdananya, saham Kurniamitra langsung naik 24,67% menjadi Rp 374 per saham. Sejauh ini, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 11 ribu unit dengan nilai Rp 4,11 juta.

Ketiga perusahaan tersebut, menggenapi total IPO sepanjang tahun ini yang jumlahnya sudah mencapai 40 emiten. Dari puluhan pencatatan tersebut, total dana yang terkumpul dari pasar modal Tanah Air senilai Rp 4,86 triliun.

Halaman: