Jokowi: Ekonomi Digital RI akan Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Youtube/Seretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Safrezi Fitra
13/7/2021, 12.56 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia luar biasa besar. Bahkan, menurutnya nilai ekonomi digital Indonesia bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2030.

Jokowi mengungkapkan sepanjang tahun lalu, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai Rp 253 triliun. Nilai ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 330,7 triliun di tahun 2021.

"Nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan," kata Jokowi saat membuka Investor Daily Summit secara virtual, Selasa (13/7).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengatakan ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030. Nilainya, dari saat ini Rp 632 triliun, dalam 10 tahun ke depan akan menjadi Rp 4.531 triliun.

"E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun," kata Lutfi saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Hilirisasi Ekonomi Digital yang dipimpin Presiden Jokowi, Kamis (10/6).

Selain e-commerce, Lutfi memprediksi B2B (business-to-business) juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp 763 triliun pada 2030. Bisnis digital di sektor kesehatan atau health-tech akan menjadi Rp 471,6 triliun atau 8% dari pertumbuhan.

Pemerintah juga memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24.000 triliun dalam 10 tahun. “Indonesia akan mempunyai GDP besar lebih dari 55% daripada GDP digital ASEAN, jumlahnya kira-kira Rp 323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada 2030,” ujarnya.

Mendag mengungkapkan masih terdapat banyak potensi yang terbuka untuk ekonomi digital. Saat ini ekonomi digital Indonesia berkontribusi sebanyak 4% terhadap PDB nasional pada tahun lalu. Sektor industri makanan-minuman dengan nilai Rp 3.669 triliun baru bisa terlayani e-commerce senilai Rp18 triliun.

“Kami berharap ekonomi digital akan memperbaiki pertumbuhan Indonesia, paling tidak dalam sektor logistik dan industri," kata Mendag Lutfi.