Jokowi Tinjau Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hari Ini

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
17/1/2022, 10.23 WIB

 Saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung diinisiasi pada 2015, Jokowi bersikukuh kalau proyek tersebut murni menggunakan skema business to business dan tidak akan memakai dana APBN.

Penggunaan APBN pun dikhawatirkan tidak hanya berhenti sampai proses konstruksi tetapi akan terus berlanjut sampai operasional. 

Pasalnya, secara nilai keekonomian, proyek kereta cepat tidak menguntungkan sehingga biaya operasional kemungkinan besar tidak tertutupi oleh pendapatan dari tiket atau yang lain.

 Terkait terowongan 2 yang akan ditinjau Jokowi pada hari ini, pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengkhawatirkan tekstur tanah sekitar Tunnel 2 yang sedikit lempung atau bertekstur tanah liat.

Dalam instagram pribadinya luhut.pandjaitan, dia menjelaskan Tunnel 2 merupakan terowongan yang memiliki total panjang 1.052 meter.

Menurutnya, pembangunan Tunnel 2 adalah salah satu struktur konstruksi yang punya tantangan geografis cukup tinggi. 

"Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area “clay shale” ," tulis Luhut dalam instagramnya, Rabu (12/1).

Jenis tanah tersebut memiliki karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air dan terekspos penggalian pada saat konstruksi.

"Belum lagi, terowongan 2 juga merupakan terowongan “single-hole double track” dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 meter," tambahnya.


Halaman:
Reporter: Rizky Alika