RI Ekspor Serelia Sorgum & Olahannya ke Malaysia, dari Biskuit-Sendok

Sarangib/Pixabay
Ilustrasi tanaman Sorgum
Penulis: Maesaroh
23/1/2022, 08.14 WIB

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama PT. Astra International melepas ekspor 10 jenis produk olahan sorgum ke Timor Leste dan Malaysia pada Sabtu (22/1). Ke-10 jenis produk termasuk biskuit, keripik, dan sendok.

Pelepasan ekspor senilai Rp 700 juta tersebut dilakukan di Desa Santong Mulia, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat(NTB) dan bersamaan dengan panen raya sorgum.

Produk-produk yang diekspor kali ini diproduksi CV. Yant Sorghum yang membina petani sorgum diDesa Sejahtera Astra (DSA) Lombok, NTB.

Kesepuluh produk olahan sorgum yang dilepas ekspornya adalah keripik tempe sorgum, rollsorgum, puffsorgum, keciput sorgum, dan stik bawang sorgum.

Juga, beras sorgum, tepung sorgum, biskuit sorgum, gula cair sorgum kemasan botol dan saset serta sendok dan garpu berbahan sorgum yang bisa dimakan (edible sorghum spoon and fork).

Pelepasan ekspor merupakan salah satu implementasi Kerja Sama Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa dengan Astra International yang bertujuan meningkatkan kapasitas ekspor desa ke pasar global, salah satunya adalah produk olahan sorgum.

"Sejak 28 Juli 2021, Kemendag dan Astra berkomitmen bahwa dari sekitar 900 desa binaan Astra, minimal 100 desa harus mampu ekspor secara mandiri dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu dua tahun, yaitu pada 2023 mendatang,”  kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, dalam keterangan resmi, Sabtu (22/1).

Ilustrasi tanaman sorgum (Vijayanarishma/pixabay)



Sebagai informasi, Sorgum bisa menjadi sumber pangan alternatif menggantikan gandum, padi,atau jagung, yang dapat dikreasikan menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman olahan.

Masyarakat NTB bahkan sudah mampu melakukan inovasi dengan membuat sendok dan garpu dari sorgum.
 
Biji sorgum dapat diolah menjadi tepung, pakan ternak, nasi, dan biskuit. Batangnya dapat diolah menjadi gula, pakan sapi, kompos, dan permen.
Sementara itu, daunnya dapat diolah menjadi kompos, pewarna alami, dan keripik.

 Direktur   Kerja   Sama   Pengembangan   Ekspor Kemendag,   Ni   Made   Ayu   Marthini, mengatakan Kemendag akan berkoordinasi dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri untuk membukakan akses pasar di 46 kota yang menjadi akreditasi dari Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor olahan serealia Indonesia selama lima tahun terakhir (2016–2020) tumbuh dengan tren sebesar 12,16% per tahun.
 
Pada periode Januari–November 2021, nilainya tercatat sebesar US$ 4,6 juta atau turun 10,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
 
Pasar ekspor utama olahan serealia Indonesia adalah Korea, Turki, India, Hong Kong, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, Australia, Kanada, dan Arab Saudi.