Hindari Rugi Jual HET, Musim Mas Tumpuk 1 Juta Liter Minyak Goreng

ANTARA FOTO/Humas Polda Sumatera Utara/Lmo/rwa.
Ilustrasi sidak minyak goreng.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
18/3/2022, 13.15 WIB

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) wilayah Medan menemukan tumpukan minyak goreng (migor) sebanyak 1,03 juta liter di Medan, SUmatra Utara. Minyak goreng yang ditemukan terdiri dari 1 juta liter minyak goreng kemasan merek Sunco dan 30 ribu liter migor kemasan sederhana merek M&M di pabrik PT Musim Mas.

Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ridho Pamungkas mengatakan perusahaan belum bisa disebut menimbun minyak goreng. Suatu perusahaan dianggap menimbun bila menahan hasil produksi secepatnya selama satu bulan atau di luar kewajaran. "Jumlah tersebut setara dengan hasil produksi Musim Mas sekitar lima hari produksi," kata Ridho dihubungi Katadata.co.id, Jumat (18/3).

Ridho mencatat kapasitas produksi Musim Mas per hari adalah 200 ribu liter dengan rincian minyak goreng premium sebanyak 170 ribu liter dan migor kemasan sederhana sebanyak 30 ribu liter.

Selain itu, Ridho mengatakan volume tumpukan itu masih sesuai dengan kebijakan safety stock yang ditetapkan Musim Mas, yakni hingga 1 juta liter. 

Alasan Musim Mas menumpuk produksi karena menghindari kerugian. Musim Mas mengaku membeli minyak sawit mentah atau CPO seharga Rp 15.800.

Mereka menahan menjual produk karena pemerintah memberlakukan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) bagi migor premium dan migor kemasan sederhana. HET yang ditetapkan adalah Rp 14 ribu untuk migor premium dan Rp 13,5 ribu untuk migor kemasan sederhana.

Namun, KPPU masih melakukan pendalaman terhadap temuan tersebut. Mereka mendalami perusahaan yang malah menumpuk produknya di saat ketersediaan migor di Paris Van Sumatra migor langka.

"Kami harus dalami (kenapa migor ditahan), karena CPO (yang diolah Musim Mas) itu tidak semuanya untuk minyak goreng, untuk yang (produksi) biodiesel dan lain-lain masih untung," kata Ridho.

Grup Musim Mas adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Kantor pusat perusahaan berada di Singapura, dan beroperasi di 13 negara di dunia termasuk Amerika, Eropa dan Asia. Katadata.co.id berusaha menghubungi kantor perwakilan di Tanjung Mulia, Medan. Operator telepon mengatakan belum bisa melayani konfirmasi Katadata.co.id.

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata jumlah penduduk di Kota Medan pada 2021 mencapai 2,5 juta ton dan konsumsi migor per kapita nasional sebanyak 1 liter per bulan. Sehingga, konsumsi migor di Medan sekitar 2,5 juta liter.

Adapun, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendata telah mendistribusikan migor hasil kewajiban pasar domestik (DMO) sebanyak 25 juta liter ke kota tersebut. "Dari sisi persaingan usaha, apakah bersama-sama menahan pasokan dilakukan (oleh produsen migor)? Dan, alasannya apa? Kami harus cek juga," kata Ridho.

Berdasarkan data Kemendag, Musim Mas telah menyalurkan migor DMO sebanyak 5,37 juta liter ke Sumatra Utara. Adapun, total migor DMO yang terkumpul di Sumatra Utara mencapai 60,42 juta liter, sedangkan kebutuhan migor per bulan di provinsi itu hanya sekitar 17,34 juta liter.

Dugaan Mafia Minyak Goreng di Medan

Sebelumnya Menteri Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi menuding terdapat mafia minyak goreng yang beroperasi di Surabaya, Jakarta dan Medan. Lutfi bahkan menunjukkan bukti mafia goreng di Medan dengan menunjukkan salah satu kwitansi yang menjadi salah satu bukti di layar utama ruang sidang Komisi VI DPR.

Dalam kwitansi tersebut, seseorang bernama Sadikin telah membayar pembelian migor hasil DMO sejumlah 2,52 ton senilai Rp 26,96 juta di Medan pada 9 Maret 2022. Lutfi berujar telah menemukan oknum terebut dan telah menyerahkannya ke pihak Kepolisan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lutfi mengatakan calon tersangka tersebut tercuat setelah pembedahan data distribusi migor DMO bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Pembedahan data tersebut dilakukan pada 15-16 Maret 2022 dalam empat pertemuan.

Dia mengatakan calon tersangka yang akan diumumkan tersebut akan dikenakan tiga tuntutan oleh negara, yakni melarikan migor curah subsidi ke industri menengah atas, mengemas kembali migor curah menjadi migor kemasan premium, dan melarikan migor curah premium ke luar negeri.

Adapun, dari hasil pemeriksaan itu Kepolisian akan mengumumkan calon tersangka penyelewengan migor pada Senin (21/3). Jumlah migor yang diselewengkan mencapai ribuan ton.

Lutfi enggan untuk membuka identitas calon tersangka tersebut demi menjunjung asas praduga tidak bersalah. Menurutnya, saat ini calon tersangka penyelewengan migor tersebut sedang diperiksa oleh pihak Kepolisian.

Reporter: Andi M. Arief