Konstruksi Bendungan Sadawarna, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, telah mencapai 83%. Bendungan tersebut ditargetkan rampung Agustus 2022.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air. Dengan demikian, suplai irigasi ke lahan pertanian terus terjaga. Selain itu, bendungan juga berfungsi untuk menyediakan air baku dan pengendalian banjir.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang disampaikan Jumat (13/5).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR, Bastari, mengatakan, Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.
"Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun," ujar Bastari.
Bendungan Sadawarna juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,36 hingga 1 m3/detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang. Infrastruktur ini juga memiliki potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW.
Infrastruktur tersebut membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara. Dengan luas genangan 670 hektar, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di tiga kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 m3/detik.
Bendungan Sadawarna dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022. Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dengan total biaya APBN sebesar Rp1,9 triliun.
Bendungan Sadawarna merupakan salah satu dari tujuh bendungan di Jawa Barat yang dibangun pada periode Pemerintahan Presiden Jokowi. Sejak 2015 diprogramkan sebanyak 61 bendungan akan dibangun sebagai Proyek Strategis Nasional.
Dua bendungan di Jawa Barat yang sudah selesai dibangun, yakni Bendungan Jatigede di Sumedang dan Bendungan Kuningan. Sementara sebanyak lima bendungan di Jawa Barat yang masih penyelesaian pembangunan (on going), yakni Bendungan Sadawarna, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi Bendungan Cipanas dan Bendungan Leuwikeris.
Pemerintah mengalokasikan dana Rp365,5 triliun untuk anggaran infrastruktur dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022. Nilai anggaran tersebut turun 14% dibandingkan dengan anggaran 2021.