PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik untuk enam perusahaan pemurnian hasil tambang atau smelter di Sulawesi dengan daya sebesar 3.168 megavolt ampere (MVA). Langkah ini guna mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri lewat hilirisasi mineral.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara PLN Adi Priyanto mengatakan smelter adalah proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. "PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk industri smelter," kata Adi seperti dilaporkan Antara, Sabtu (4/6).
Sehari sebelumnya, enam perusahaan itu telah menandatangani nota kesepahaman dengan PLN di Jakarta. Keenam perusahaan itu adalah PT Sarana Mineralindo Perkasa untuk daya sebesar 90 MVA, PT Gorontalo Mineral (100 MVA), PT Kawasan Industri Mongondow (1.000 MVA), Huayou International Mining (Hongkong) Ltd (1.743 MVA), PT Indo Nickel Industry (85 MVA), dan PT Antam UBPN Sultra (150 MVA).
Menurut Adi, pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 menunjukkan adanya peningkatan permintaan listrik di Tanah Air.
“Industri smelter membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif,” ujar Adi Priyanto.
PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha penyediaan tenaga listrik berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri, mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis.
Bentuk komitmen itu nantinya, kata Adi, akan dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik sebagai salah satu klausul ketepatan waktu pelayanan. "Dengan begitu, para pemilik smelter bisa fokus pada bisnis inti perusahaan, sementara kami akan menyelesaikan kebutuhan listrik sesuai jadwal yang disepakati bersama," ujar Adi.
Direktur Utama Huayou International Mining Fang Qixue menyebutkan kerja sama ini sesuai dengan visi Huayou yang berkomitmen menjalankan bisnis secara berkelanjutan demi masa depan generasi mendatang.
"Oleh karena itu, MoU dilakukan dengan PLN untuk penyediaan listrik bersih sebesar 1.743 MVA bagi proyek Huayou di Sulawesi. Kami pun ingin mengajak PLN dan 5 perusahaan lain untuk dapat menghadirkan masa depan yang hijau dan cerah bagi masa depan bumi kita," ucapnya.