Kemenhub Bahas Pengembangan Transportasi Ibu Kota Baru dengan Jepang

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Truk melintas di jalan raya yang akan masuk ke dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Nusantara seluas 6.671 hektare itu rencananya akan terbagi menjadi tiga klaster, yaitu klaster kawasan inti pemerintahan, klaster pendidikan, dan klaster kesehatan.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
22/6/2022, 19.13 WIB

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membahas potensi kerja sama pengembangan sistem transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan pemerintah Jepang. Moda transportasi yang menjadi fokus diskusi tersebut adalah kereta api.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada dua potensi kerja sama pengembangan transportasi  di ibu kota baru dengan pemerintah Jepang, yakni transportasi air dan kereta api. Namun demikian, Budi dalam diskusi dengan Jepang memberikan penekanan pada pengembangan transportasi kereta api. 

"Saya tadi pagi meninjau Chiba untuk melihat kemungkinan hanging train bisa diterapkan di IKN," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/6). 

Budi mengatakan pengembangan hanging train akan berbasis listrik sehingga ramah lingkungan. Adapun, Kemenhub baru akan melakukan studi perencanaan transportasi umum IKN Nusantara pada 2023 dengan alokasi anggaran Rp 3,2 miliar.  Salah satu studi yang akan dilakukan adalah studi desain water bus di Kawasan IKN Nusantara.

Dalam paparan Kemenhub, ada dua jenis transportasi air yang dikenalkan, yakni bus Tanah Air (amphibian bus) dan urban water shuttle bertenaga surya.  Menurut dia, ada tiga tujuan transportasi sungai di IKN, yakni memberikan alternatif perjalanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kawasan Ibu Kota Negara (KI-IKN), Kawasan Strategis Nasional IKN (KSN-IKN, dan Balikpapan, mengurangi beban jalur darat, dan menjadi alternatif wisata. 

Di sisi lain, ada tiga moda transportasi umum darat yang dikenalkan, yakni autonomous mini bus, BRT Direct Services, dan kereta light rapid transit (LRT). Moda transportasi yang diusulkan akan disesuaikan dengan kondisi jaringan jalan dan tingkat permintaan penumpang. 

Transportasi umum massal di IKN Nusantara hanya akan melayani koridor utama kota dengan jarak minimum lebih dari 400 meter. Semetara itu, pergerakan di bawah 400 meter akan didorong menggunakan kendaraan tidak bermotor. 

Biaya pembangunan  sistem transportasi di IKN Nusantara pada tahun ini ditaksir mencapai Rp 582,6 miliar. Sistem transportasi tersebut akan dibangun dengan pendekatan smart, ramah lingkungan, dan terintegrasi.

 

Reporter: Andi M. Arief