Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diproyeksikan akan melalui jalur selatan Jawa. Sejumlah titik yang dilalui di antaranya Bandara Kertajati dan Yogyakarta.
“Kami memiliki rencana bahwa Kereta Cepat ini nantinya akan dihubungkan dengan sejumlah simpul transportasi misalnya dengan Bandara Kertajati, yang diproyeksikan jika tol Cisumdawu telah selesai maka Bandara Kertajati akan semakin ramai,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (4/11).
Secara rinci, rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini adalah Jakarta - Karawang - Bandung - Kertajati - Purwokerto - Yogyakarta - Solo - Madiun - Surabaya.
Menurut Budi, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan mempersingkat waktu tempuh menjadi hanya 4 jam saja. Proyek ini akan segera dimulai setelah Kereta Cepat Jakarta – Bandung atau KCJB rampung.
Disamping pembangunan kereta cepat jalur selatan, pemerintah juga tengah merencanakan pembangunan kereta api semi cepat Surabaya lewat utara. Selain itu, pemerintah juga menrencanakan angkutan massal perkotaan MRT dan LRT di sejumlah kota seperti Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang dan Bali.
Budi mengatakan, pemerintah berencana untuk melakukan studi yang melibatkan lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), Japan International Cooperation Agency (JICA), dan konsultan lainnya dari mancanegara.
“Terlepas dari pembahasan rencana jangka panjang pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya, saat ini kami tengah fokus untuk menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang ditargetkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2023 mendatang,” ujar Budi.
Tanpa APBN
Budi mengataka bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta hingga Surabaya merupakan rencana jangka panjang. Pendanaannya pun akan diupayakan melalui skema pendanaan kreatif non Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.
Dia mengatakan, kereta cepat memiliki tingkat komersialisasi tinggi. Dengan demikian, pemerintah akan memanfaatkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), baik BUMN atau swasta nasional maupun asing.
“Di tengah keterbatasan kemampuan APBN, kami harus mencari alternatif melalui pendanaan kreatif. Sehingga tidak mengganggu APBN yang diprioritaskan untuk kebutuhan yang lebih mendasar,” ujar Budi.
Budi mengungkapkan, bahwa pembangunan infrastruktur transportasi tidak hanya selesai ketika membangun fisiknya, tetapi juga harus memastikannya bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur tersebut tidak sia-sia.
Dengan adanya Kereta Cepat Jakarta - Surabaya ini, pemerintah berharap kedepannya dapat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di sejumlah daerah yang akan dilalui.
Melansir dari Discovery Channel UK, inilah deretan 7 kereta terpanjang di dunia yang total panjang gerbongnya mencapai ribuan meter seperti tertera dalam grafik.