Foxconn akan membangun pabrik kendaraan listrik terutama bus listrik di Kaawasan Industri Batang, Jawa Tengah pada awal 2023. Selain itu, Foxconn juga akan berinvestasi untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik.

"Mereka akan mulai groundbreaking di awal tahun depan. Mereka akan masuk di ekosistem mobilnya terutama bus, dan mereka akan melakukan investasi di ekosistem baterai mobilnya" ujar Bahlil di Sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, di Dua Nusa, Bali, malam Rabu (16/11).

Bahlil mengatakan, Foxconn juga akan melakukan investasi di ibu kota negara (IKN) Nusantara. Saat ini, pihaknya tengah melakukan kajian mengenai pengajuan investasi tersebut.

Dia mengatakan, Foxconn akan membangun investasi IKN di bidang teknologi. Seperti diketahui, IKN Nusantara dibangun degan konsep smart city yang menggunkan teknologi terbaru.

"Foxcon punya keinginan dan sudah menyampaikan langsung kepada Bapak Presiden ya, ketertarikan Foxcon untuk masuk dalam investasi di IKN," ujarnya.

Pembuat iphone terbesar di dunia

Foxconn Technology Group merupakan perusahaan ternama yang dibawahi langsung dari Hon Hai Precision Industry yang berlokasi di Taiwan. Foxconn dikenal sebagai perusahaan manufaktur elektronik terbesar di dunia yang didirikan oleh Terry Gou.

Saat ini Foxconn fokus untuk memenuhi permintaan gawai dunia yang terus meningkat. Pabrik Foxconn di  Zhengzhou, Cina, bahkan dikenal sebagai produsen terbesar iPhone dunia.

Tidak hanya iPhone, Foxconn juga mengembangkan peralatan jaringan komunikasi, peralatan layanan cloud, alat presisi, dan robot industri. Berkat pengembangan produknya, Foxconn saat ini sudah dikenal dunia sebagai perusahaan teknologi informasi terbesar ketiga dalam hal pendapatan.

Tak hanya itu, Foxconn juga berhasil memiliki sekitar 1,5 juta karyawan dan memiliki hak paten lebih dari 54 ribu di seluruh dunia. 

Berawal dari buruh karet

Dilansir dari Success Story, keberhasilan Foxconn diinisiasi oleh sosok technopreneur bernama Terry Gou. Pria yang memiliki nama asli Gou Tai-ming ini lahir di Taiwan pada 8 Oktober 1950. Terry hanya berasal dari keluarga kelas menengah. 

Setelah lulus perguruan tinggi, Terry memutuskan untuk menjadi buruh pabrik karet sampai berusia 24 tahun. Selama menjadi buruh, dirinya berusaha untuk mengumpulkan modal untuk bisa menciptakan perusahaan sendiri. 

Terry berhasil mengumpulkan modal dengan total sebesar US$ 7.500 atau sekitar Rp 101 juta. Dia memutuskan  memutuskan untuk mendirikan Hon Hai Precision Industry Company Ltd atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama Foxconn.

Terry mendirikan Foxconn pada 1974 dengan kantor pusat di Tucheng, New Taipei City, Taiwan. Awal mulanya,  Foxconn hanya memiliki 10 pegawai dan memproduksi suku cadang televisi.

Dengan kegigihan Terry Gou, Foxconn berhasil mendapat kontrak dengan Atari pada 1980 yang membuat  perusahaan ini mulai berkembang. Pada 1996, Foxconn mulai memproduksi sasis untuk Compaq, dan sejak saat itu ia mengantongi kontrak dari HP, IBM, dan Apple. 

Mereka kemudian masuk  ke Cina pada tahun 1988. Pabrik pertama mereka di Cina berlokasi di Kota Shenzhen, yang sering disebut sebagai Kota Foxconn.

Berdasarkan data Forbes, Terry Gou kini memiliki kekayaan US$ 6,1 miliar atau setara dengan Rp 95 triliun berdasarkan nilai tukar Rp 15.632 per dolar AS.