Zulhas Sebut Lambatnya Pengemasan Bikin Harga Beras Tak Kunjung Turun

Humas Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan Zukifli Hasan menyampaikan sambutan saat melepas ekspor PT Samsung Electronics Indonesia di Pabrik Cikarang, Bekasi, Kamis (13/10/2022).
10/10/2023, 15.28 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut lambannya pengemasan beras menjadi salah satu pemicu harga komoditas panga tersebut tak juga turun di pasarn. 

Dia mengatakan, permasalahan pengemasan itu berimbas pada kegiatan distribusi yang melambat meski pemerintah sudah mengguyur pasokan beras ke pasar.

"Memang ada yang agak lambat, biasanya di tingkat kabupaten yang beras 5 kilogram kan perlu dikemas. Nah packing itu harus ditimbang kiloan, itu perlu waktu," kata Zulhas di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (10/10).

Zulhas menambahkan, dirinya telah memberikan arahan untuk mempercepat proses pengemasan beras agar distribusinya bisa mengalir ke pasar-pasar tradisional, terkhusus pada pasar yang terletak di wilayah kabupaten.

"Kecepatan itu diperlukan karena di Jakarta dan Jawa Barat harga sudah turun, tapi di kabupaten belum." ujarnya.

Adapun harga beras premium dan medium secara nasional naik sejak sebulan terakhir. Mengutip laporan berkala Badan Pangan Nasional pada Selasa (10/10), harga beras premium naik Rp 620 per kilogram (kg) selama sebulan terakhir. Sementara harga rata-rata beras medium secara nasional naik Rp 500 per kg.

Sebelumnya, pemerintah mengunci komitmen pengiriman impor beras sebanyak 600 ribu ton hingga 31 Desember 2023. Angka itu setara 40% dari jumlah tambahan impor beras sejumlah 1,5 juta ton pada akhir tahun ini.

Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertanian sekaligus Kepada Badan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa Indonesia telah meneken kontrak pembelian beras kepada Kamboja, Vietnam dan Thailand.

"Sebanyak 600 ribu ton harus masuk 31 Desember," kata Arief kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (9/10).

Arief mengatakan mayoritas beras impor akan datang dari Vietnam dan Thailand. Adapun beras dari Kamboja yang bakal masuk hingga akhir tahun diprediksi sekitar 10 ribu ton.

"Kamboja hanya 10 ribu ton, yang lainnya sekitar 1 juta-an itu dari Vietnam dan Thailand," ujar Arief.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu