Mengapa Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah hingga Rp 14 T Tahun Ini?

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.
Ilustrasi. Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi pupuk mencapai Rp 14 triliun pada tahun ini.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
8/1/2024, 17.14 WIB

Menteri Amran Sulaiman menjelaskan ada lima kelompok petani yang membutuhkan pupuk tambahan sejumlah 2,5 juta ton pada tahun ini. Seluruh pupuk tambahan tersebut berasal dari PT Pupuk Indonesia dengan nilai Rp 14 triliun dari pemerintah.

Amran menilai lima kelompok tersebut tidak mendapatkan pupuk pada 2023. Alhasil, produksi beras sepanjang 2023 susut secara tahunan menjadi 30,6 juta ton, sedangkan kebutuhan beras tidak berubah sekitar 30 juta ton.  

"Karena harus ada cadangan beras pemerintah, sehingga kami impor beras untuk menghadapi dampak El Nino," kata Amran di Waskita Rajawali Tower, Senin (8/1).

Amran menghitung, total kebutuhan pupuk lima kelompok pada 2023 mencapai 4 juta ton. Lima kelompok petani yang dimaksud adalah petani di hutan desa, petani yang tidak memiliki kartu tani, petani dengan Indeks Pertanaman lebih dari satu, petani di pegunungan, dan petani yang tidak memiliki lahan.

Ia menilai, petani yang tinggal di hutan merupakan kelompok tani yang paling sulit dengan tidak adanya akses pupuk dan alat dan mesin pertanian. Sebab, kelompok tani tersebut tidak memiliki lahan tani lantaran hidup di kawasan hutan.

Amran sebelumnya menemukan masalah pupuk paling banyak dikeluhkan oleh para petani. Amran mengatakan, masalah pupuk penting karena mempengaruhi produksi. Oleh karena itu, pemerintah akan menambah subsidi pupuk mencapai Rp 14 triliun pada tahun ini.

"Rata-rata keluhan petani adalah pupuk. Setelah saya lapor pada pertemuan yang lalu di Pekalongan Bapak Presiden setuju pupuk subsidi ditambah," kata Amran dalam keterangan resmi, Rabu (3/1).

Presiden Joko Widodo pun mengimbau petani di Jawa Tengah untuk mempercepat masa tanam menjadi awal Januari 2024. Kepala Negara menilai percepatan masa tanam tersebut penting lantaran hampir seluruh daerah sudah diguyur hujan.

Jokowi menilai, percepatan masa tanam berhasil dilakukan pada 4 juta hektar lahan pada Desember 2024. Maka dari itu, ia menargetkan percepatan tanam pada bulan ini dapat mencapai 1,7 juta hektar dan bulan depan seluas 1,4 juta hektar.

Ia menghitung percepatan masa tanam tersebut akan meningkatkan produksi beras pada masa panen Maret-April 2024. Menurutnya, petani dapat memanfaatkan pupuk subsidi sejumlah 1,7 juta ton dengan hanya menggunakan KTP.

Kepala Negara berharap penambahan anggaran pupuk mampu meniadakan keluhan pupuk di tingkat petani. Selain itu, Jokowi berharap penambahan anggaran tersebut dapat membuat produksi beras swasembada seperti beberapa tahun sebelumnya.

"Urusan petani ya mesin dan pupuk, dan saya sampaikan sekarang pembelian pupuk bisa pakai KTP,  juga dipersiapkan untuk masa panen ini 1.7 juta ton pupuk dari Pupuk Indonesia," katanya.

Reporter: Andi M. Arief