Mendag Tak Khawatir jika Eropa Setop Ekspor CPO dari RI Imbas EUDR

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Volume ekspor CPO turun 4,88% secara tahunan menjadi 2,8 juta ton.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
25/4/2024, 14.28 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku tidak khawatir dengan implementasi Aturan Deforestasi Uni Eropa atau EUDR pada akhir tahun ini. Salah satu dampak implementasi EUDR adalah terputusnya ekspor minyak sawit mentah atau CPO ke negara-negara di Eropa.

"Kalau mereka tidak mau beli komoditas dari Indonesia, masih banyak negara yang mau beli. Justru, mereka yang butuh komoditas dari Indonesia, tidak usah khawatir," kata Zulkifli di kantornya, Kamis (25/4).

EUDR akan memengaruhi pergerakan tujuh komoditas dari dalam negeri ke Eropa, yakni CPO, daging sapi, cokelat, kopi, karet, kedelai, dan kayu.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki mendata, volume ekspor CPO ke Eropa turun 11,6% secara tahunan sepanjang 2023 menjadi 3,7 juta ton. Namun, ekspor ke Cina naik 23% menjadi 7,73 juta ton.

Volume ekspor CPO turun 4,88% secara tahunan menjadi 2,8 juta ton. Ekspor CPO ke Uni Eropa pada awal tahun ini hanya berkontribusi sekitar 13,13% atau sekitar 368.000 ton. Zulkifli menilai, terputusnya volume ekspor CPO ke Eropa dapat diserap oleh  pengolahan di dalam negeri., Zulkifli menyampaikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan meningkatkan campuran CPO dalam bahan bakar hingga 60% atau B60.

"Pak Prabowo programnya itu akan menciptakan kemandirian di bidang energi. Jadi, soal hasil-hasil pertanian sawit yang tidak terserap Eropa enggak usah dikhawatirkan," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief