Sebab Inflasi Bawang Merah Cetak Rekor, Capai 30% pada April 2024

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Pembeli memilih bawang merah di Pasar Agung, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (28/4/2024).
Penulis: Sorta Tobing
3/5/2024, 11.31 WIB

Bawang merah menjadi komoditas pangan dengan tingkat inflasi bulanan tertinggi pada April 2024. Dalam catatan Badan Pusat Statisik (BPS) kenaikannya mencetak rekor karena mencapai 30,75% secara bulanan.

Penyebab lonjakan harga tersebut adalah persediannya yang turun. "Inflasi ini adalah yang tertinggi selama periode Januari 2021 sampai April 2024 untuk bawang merah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis (2/5).

Stok yang turun, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), karena curah hujan yang tinggi di wilayah utara Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan banjir yang mengganggu produksi bawang merah di Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati. 

Dengan andil terhadap inflasi bulanan sebesar 0,14%, bawang merah merupakan satu dari enam komoditas pangan dengan angka inflasi tertinggi pada bulan lalu. Komoditas lain yang harganya naik  adalah tomat, bawang putih, daging ayam ras, ikan segar, minyak goreng. 

Satuan Tugas Pangan Polri telah melakukan pengecekan kondisi bahan pokok tersebut. Berdasarkan datanya, stok bawang merah pada April 2024 sebanyak 113.956 ton, sedangkan kebutuhan nasional mencapai 101.236 ton. 

Saat melakukan pengecekan di lapangan pada 22 April lalu, pasokan bawang merah di 22 pasar induk hanya 519,9 ton. Jumlah ini turun 19,94% dari pasokan normal. 

Harga rata-rata nasional bawang merah pun melonjak Rp 53 ribu per kilogram. "Angkanya naik 27,72% di atas harga acuan pembelian (HAP)," kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigadir Jenderal Whisnu Hermawan, dikutip dari Antara

Reporter: Antara