Resmi Merger, Angkasa Pura Targetkan Pendapatan Tembus Rp 30 T pada 2029

ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/rwa.
Ilustrasi.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
9/9/2024, 22.14 WIB

PT Angkasa Pura Indonesia (API) menargetkan, pendapatan perusahaan akan melonjak dalam lima tahun ke depan menembus Rp 30 triliun. Jumlah penumpang di 37 bandara API juga diperoyeksi mencapai lebih dari 200 juta, naik dibandingkan proyeksi tahun in sebanyak 170 juta penumpang.

“Mungkin jauh lebih tinggi lagi, sekitar 250 juta penumpang,” kata Faik saat ditemui di Kantor Pusat Injourney pada Senin (9/9).

Faik menyebut, API juga menargetkan pendapatan perusahaan dapat mencapai lebih dari Rp 30 triliun dalam lima tahun ke depan. Target tersebut meningkat 47,78% dibandingkan target tahun ini yang mencapai Rp 20,3 triliun.

Peningkatan kinerja bisnis ini ditargetkan seiring dengan rampungnya merger antara PT Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II. Kedua perusahaan ini secara resmi bergabung pada Kamis (9/9) dan berganti nama menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. 

Angkasa Pura I telah melayani 69,8 juta, sedangkan Angkasa Pura II sebesar 80,14 juta penumpang pada sepanang tahun lalu. Keduanya berhasil mencapai target penumpang yang ditetapkan dalam rencana kerja perusahaan. 

Faik menjelaskan, aksi merger telah menghasilkan simplifikasi dari sisi prosedur dari semula mencapai 1.400 yang mencakup Angkasa Pura I dan II, kini tersisa 96 prosedur saja.

“Jadi dari sisi operasinya, kami memangkas sangat signifikan mengenai prosedur, sehingga organisasinya bisa menjadi lebih lancar. Ini dari 1.400 menjadi 96, itu kami simplifikasi sehingga menjadi lebih simpel,” kata Faik.

Selain opersional, simplifikasi yang dilakukan juga berkaitan dengan komersial dan aspek keuangan. Meski melakukan simplifikasi yang cukup signifikan namun Faik memastikan hal ini tidak berdampak besar bagi karyawan.

Menurutnya penggabungan perusahaan merupakan usaha untuk membesarkan bisnis, bukan mengecilkan.

“Jadi konsep penggabungan inilah yang kemudian secara kenijakan, kami tidak mengurangi jumlah karyawan, tidak menurunkan kesejahteraan, yang terjadi hanya mungkin pergeseran lokasi tempat kerja," katanya.

Faik menyebut penggabungan kedua perusahaan ini justru memperluas potensi jenjang karir bagi karyawan.

Reporter: Mela Syaharani