Duke-NUS Medical School sendiri telah meneliti virus corona pada akhir Januari 2020, beberapa hari setelah pemerintah Singapura menyatakan kasus positif virus corona pertama.
Selain itu, Duke-NUS Medical School juga telah mendeteksi antibodi virus, bahkan pada pasien yang telah dinyatakan sembuh, sebagai upaya untuk langkah menahan penyebaran virus corona.
Perusahaan-perusahaan farmasi dan para peneliti di seluruh dunia saat ini tengah berlomba mengembangkan vaksin dan perawatan untuk virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 377.000 orang.
Upaya-upaya ini termasuk pengembangan remdesivir atau obat antivirus eksperimental Gilead Sciences Inc dan terapi turunan plasma dari Takeda Pharmaceutical Co, Jepang.
(Baca: Tiongkok Sebut Obat Merek Avigan Buatan Fujifilm Efektif Atasi Corona)